POJOKMALIOBORO.com - Sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian budaya tosan aji, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih meresmikan Sentra Tosan Aji Pasar Seni Gabusan, Jumat 27 Mei 2022. Keris yang telah mendapat pengakuan sebagai mahakarya seni seperti halnya Batik dan Wayang yang telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya yang bernilai tinggi.
Upaya pelestarian dan pengembangan warisan budaya ini bertujuan untuk memelihara dan mengembangkan hasil cipta, rasa, karsa dan karya yang berupa nilai-nilai, pengetahuan, norma, adat istiadat, benda, seni, dan tradisi luhur yang mengakar dalam masyarakat. Untuk mendukung hal tersebut diperlukan kebijakan dan program perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan yang dalam pelaksanaannya berkoordinasi antar semua pihak.
Bupati Bantul menyatakan bahwa Kabupaten Bantul mempunyai potensi sebagai pintu gerbang keistimewaan DIY karena telah mempunyai sentra-sentra seperti Batik di Giriloyo Imogiri dan Wayang di Gendeng Kasihan.
Baca Juga: Bertemu Ketua PHRI Sleman, Pengurus Perpetayo Sampaikan Ini
"Apresiasi dan pelestarian keris perlu terus ditingkatkan dan dikembangkan. Selain itu juga aspek perdagangan dan ekonomi kreatif yang terkait dengan keris dan tosan aji juga perlu didukung ekosistemnya. Oleh karena itulah Kabupaten Bantul berinisiatif mendirikan Sentra Tosan Aji Bantul di Pasar Seni Gabusan sebagai tempat untuk mendukung hal tersebut," katanya.
Sementara itu selaku pembina sentra tosan aji GBPH. H. Yudhaningrat mengatakan bahwa perlu adanya edukasi terhadap kalangan generasi muda akan warisan peninggalan para leluhur. Generasi saat ini dan yang akan datang jangan sampai lupa akan identitas dirinya sendiri.
"Di dalam keris terdapat banyak perlambang dan filosofi nilai-nilai yang tersirat pada motif pamor dan dhapur keris. Misalnya pamor seperti beras wutah, pedaringan kebak, dan udan mas merupakan simbolisasi kesejahteraan atau kemakmuran," ucap adik Sri Sultan tersebut.
Baca Juga: PGAT Caturtunggal Gelar Syawalan, Warga Ingin Gejayan Bersih dari Segala Aktivitas Demonstrasi
Ketua panitia Nilo Suseno menyampaikan bahwa kegiatan berlangsung selama tiga hari 27 - 29 Mei 2022 dengan rangkaian kegiatan meliputi pameran, bursa, workshop, sarasehan tosan aji dan wayang kulit.
"Pameran dan bursa tosan aji kali ini mengambil tema “Lungiding Tosan Aji Sekaring Nagari”, yang merupakan candrasengkala tahun 1955 Jawa. Terdata dalam acara ini diikuti oleh sekitar seratus orang dari berbagai daerah tidak hanya Yogyakarta, tapi dari Purbalingga, Purwokerto, Batang, Trenggalek, Blitar, Solo, Semarang, Malang juga hadir mengikuti acara ini," jelasnya. *
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari PojokMalioboro.com. Mari bergabung di Grup Telegram "News Room PojokMalioboro.com", caranya klik link https://t.me/newsroom_pojokmalioboro, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel
Artikel Terkait
PBTY XVII Resmi Dibuka, Bisa Disaksikan Melalui Kanal Youtube PBTY Channel
Istimewanya Yogyakarta Seri: Plengkung Nirbaya, Warga yang Meninggal Tak Akan Dilewatkan Tempat Ini
KPH Notonegoro : Ironis, Mau Maju Kok Malah Menyingkirkan Budaya Sendiri
Ketua Umum IKG Kukuhkan Paguyuban Seniman IKG Menjadi Manunggaling Sedyo Jejeging Budoyo
Nguri-Uri Tradisi Apeman, Kelurahan Sosromenduran Kembali Menggelar Ruwahan 2022