BPPTKG: Tercatat Hingga Pukul 15.00 WIB Terjadi 21 Kali Luncuran Awan Panas Guguran

- Sabtu, 11 Maret 2023 | 16:52 WIB
Penampakan erupsi Gunung Merapi dari Poslap Kesiapsiagaan SAR DIY di Cangkringan, Sleman, Sabtu 11 Maret 2023 (dok. Tim SAR DIY/PojokMalioboro.com)
Penampakan erupsi Gunung Merapi dari Poslap Kesiapsiagaan SAR DIY di Cangkringan, Sleman, Sabtu 11 Maret 2023 (dok. Tim SAR DIY/PojokMalioboro.com)

POJOKMALIOBORO.com - Badan Geologi melalui PVMBG-BPPTKG telah menetapkan tingkat aktivitas Gunung Merapi menjadi Siaga sejak tanggal 5 November 2020. Gunung Merapi dinyatakan memasuki masa erupsi efusif pada tanggal 4 Januari 2021 yang ditandai dengan aktivitas berupa pertumbuhan Kubah Lava, guguran dan awan panas guguran.

Saat ini Gunung Merapi memiliki 2 Kubah Lava, yaitu Kubah Lava barat daya dan Kubah Lava tengah kawah. Berdasarkan analisis foto udara tanggal 13 Januari 2023 volume Kubah Lava barat daya terhitung sebesar 1.598.700 m3 dan kubah tengah sebesar 2.267.400 m3.

Kedua Kubah Lava ini apabila longsor secara masif berpotensi menimbulkan awan panas sejauh maksimal 7 km ke arah barat daya dan 5 km ke arah selatan-tenggara.

Baca Juga: 11 Kecamatan di Kabupaten Magelang Diguyur Hujan Abu Erupsi Gunung Merapi Siang Ini

Hari ini, Sabtu tanggal 11 Maret 2023 pukul 12.12 WIB terjadi rentetan awan panas guguran di Gunung Merapi bersumber dari longsoran Kubah Lava barat daya. Hingga pukul 15.00 WIB siang ini, tercatat 21 kali awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal kurang lebih 4 km ke arah barat daya yaitu di alur Kali Bebeng dan Krasak.

Pada saat kejadian, angin di sekitar Gunung Merapi bertiup ke arah barat laut-utara. awan panas guguran ini menyebabkan hujan abu ke beberapa tempat terutama di sisi barat laut-utara Gunung Merapi dan mencapai Kota Magelang.

Aktivitas erupsi saat ini terhitung masih tinggi; pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 19 kali ke arah barat daya (hulu Kali Boyong, Kali Bebeng dan Kali Sat/Putih) dengan jarak luncur maksimal 1.200 m. Suara guguran terdengar dari Pos Kaliurang dan Pos Babadan sebanyak 6 kali dengan intensitas kecil hingga sedang.

Baca Juga: Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas Guguran, Sebagian Magelang Diguyur Hujan Abu

Aktivitas vulkanik internal juga masih tinggi ditunjukkan oleh data seismisitas dan deformasi. Seismisitas internal seperti gempa vulkanik dalam (VTA) terjadi sebanyak 77 kejadian/hari, gempa vulkanik dangkal (VTB) 1 kejadian/hari, gempa Multifase (MP) 6 kejadian/hari, dan gempa guguran sebanyak 44 kejadian/hari. Sedangkan laju deformasi EDM RB1 sebesar 0.5 cm/hari.

Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, maka:

Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih berada pada tingkat "Siaga" (Level III).
Potensi bahaya saat ini masih tetap berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Baca Juga: Harga Kebutuhan Pokok di Kota Yogyakarta Melonjak, Pemkot Gelar Operasi Pasar, Catat Tanggalnya

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. *

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari PojokMalioboro.com. Mari bergabung di Grup Telegram "News Room PojokMalioboro.com", caranya klik link https://t.me/newsroom_pojokmalioboro, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel

Editor: Putri Susanti

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Kota Magelang Diguyur Hujan Abu Lebat, Hati-hati!

Sabtu, 11 Maret 2023 | 15:37 WIB

Pemeriksaan BPK Dorong Makin Akuntabel dan Transparan

Selasa, 28 Februari 2023 | 09:39 WIB
X