POJOKMALIOBORO.com - PT PLN (Persero) mendorong keterlibatan masyarakat dalam mengelola lingkungan. Kali ini, kembali melalui kolaborasi pengelolaan sisa abu pembakaran batu bara di PLTU atau Fly Ash Bottom Ash (FABA) yang teruji sangat aman, efisien dan sudah banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku bangunan.
PLN melibatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sukses Mandiri di kawasan Desa Manemeng, Kecamatan Brang Ene, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk membuat pengolahan FABA PLTU menjadi bahan baku konstruksi. PLN tidak hanya memberikan alat cetak paving block dan batako, tetapi juga memberikan pendampingan kepada BUMDes untuk bisa mengolah FABA menjadi bahan baku konstruksi.
Kepala Desa Manemeng, Jayadi mengatakan, mesin cetak yang diberikan oleh PLN akan memungkinkan pengguna FABA PLTU menghasilkan bahan bangunan berkualitas tinggi dengan proses yang jauh lebih efisien dan efektif.
Baca Juga: Mulai Juli 2023, Warga Kota Yogyakarta Usia 16 Tahun Bisa Rekam KTP Elektronik
"Kami sangat berterima kasih kepada PLN karena mendapat bantuan yang sangat bermanfaat bagi Desa Manemeng, sehingga dapat menjadi kegiatan usaha bagi Bumdes Desa Manemeng," ujar Jayadi.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (PMPD) Kabupaten Sumbawa Barat, Tajuddin mengapresiasi langkah konsisten yang dilakukan oleh PLN dalam memanfaatkan FABA PLTU di wilayah Sumbawa Barat.
Ia menilai, melalui bantuan mesin produksi ini diharapkan dapat menciptakan kemandirian ekonomi pedesaan khususnya di Desa Manemeng, sehingga BUMDes dapat bersinergi dengan UMKM sekitar.
Baca Juga: Usai Bertemu Megawati, PAN Semakin Solid Usung Erick Thohir sebagai Calon Wakil Presiden di 2024
"Kegiatan ini sangat positif sekali dalam rangka mendorong ekonomi pedesaan di Sumbawa Barat dengan memanfaatkan FABA PLTU sebagai substitusi bahan produksi," ungkap Tajuddin.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) Sudjarwo menjelaskan, langkah PLN memberikan pendampingan ini sejalan dengan prinsip Enviroment, Sustainability and Governance (ESG) dan mendorong perekonomian masyarakat sekitar, sehingga PLN bisa menerapkan Creating Share Value (CSV).
"PLN menjadi katalis dalam meningkatkan perekonomian masyarakat, sehingga meningkatkan kegiatan ekonomi dan nilai sosial secara bersama-sama," jelas Sudjarwo.
Sebagai contoh, salah satu pemilik UMKM di wilayah Sumbawa, UMKM Sari Mandiri pada tahun 2022 mampu menyerap FABA mencapai 297,4 ton per tahun atau jika di rata-rata per harinya memanfaatkan FABA sebanyak 0,8 ton.
Sudjarwo memberikan gambaran, harga pasir per dump truck dari lombok mencapai Rp1,4 juta, dengan adanya FABA saat ini UMKM dapat menggunakan pasir lokal sebagai campuran FABA yang per dump truck harganya sebesar Rp400.000. Sehingga UMKM dapat mendapatkan manfaat ekonomis dan dapat mengalihkan modalnya untuk mengembangkan usahanya.
Ditambahkan Sudjarwo, melalui program kolaborasi dengan BUMDes Sukses Mandiri ini, pihaknya berharap pemanfaatan FABA yang di produksi menjadi paving block dan batako akan semakin meningkat, sehingga mampu menciptakan peluang kerja baru dan manfaat lain bagi masyarakat sekitar serta mengurangi ketergantungan produk impor bahan konstruksi bangunan.
Artikel Terkait
Bakal Dibanjiri Pemudik, Pemda DIY Pastikan Stok Pangan Aman Hingga Lebaran
Bupati Sleman Dampingi Menteri Perdagangan Kunjungi Pasar Murah di Wilayah Sleman
Maksimalkan Keuntungan dengan Cepat, Ini Strategi dan Trik Scalping Saham yang Perlu Diketahui
Produk Unggulan Ekspor Kini Hadir di Decomekers Galeria Mall Yogyakarta
Promedia akan Bangun Megaportal PLUT-KUMKM, Bantu KUMKM Naik Kelas