Pemkot Yogyakarta Pastikan Harga Kebutuhan Pangan Terkendali

- Jumat, 18 November 2022 | 10:10 WIB
Gubernur DIY didampingi Penjabat Walikota Yogyakarta saat melakukan pantauan harga kebutuhan pangan di Pasar Kranggan dan Beringharjo (dok.Humas Pemkot Yogyakarta/PojokMalioboro.com)
Gubernur DIY didampingi Penjabat Walikota Yogyakarta saat melakukan pantauan harga kebutuhan pangan di Pasar Kranggan dan Beringharjo (dok.Humas Pemkot Yogyakarta/PojokMalioboro.com)

POJOKMALIOBORO.com - Tim Pengendali inflasi Daerah (TPID) Kota Yogyakarta dan DIY melakukan pemantauan harga kebutuhan pangan di Pasar Kranggan dan Beringharjo pada Kamis, 17 November 2022. Pemantauan harga itu bagian dari pengendalian inflasi daerah. Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta memastikan harga-harga kebutuhan pangan sampai kini masih terkendali.

Menurut Penjabat Walikota Yogyakarta Sumadi, kondisi bahan-bahan pokok dari segi harga relatif terkendali walaupun ada sedikit kenaikan, terutama sayur mayur. Harga bahan kebutuhan pokok ada deviasi berkisar Rp1.000 - Rp2.000. Kondisi itu karena permintaan dan penawaran serta pengaruh letak pedagang berjualan.

"Tapi pada prinsipnya untuk harga-harga kebutuhan pokok masih terkendali di Kota Yogyakarta," ujar Sumadi usai meninjau Pasar Kranggan dan dialog bersama Gubernur DIY di Pasar Beringharjo.

Baca Juga: Hadapi Libur Akhir Tahun, Pemkot Yogyakarta Siagakan Kembali Satgas Covid-19

Pemkot Yogyakarta lewat Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta mencatat harga kebutuhan pokok di antaranya beras di kisaran Rp 10.500/kg - Rp 11.000/kg, harga daging ayam broiler sekitar Rp 32.000/kg, daging sapi berkisar Rp 130.000/kg - Rp 135.000/kg dan cabai merah Rp 30.000/kg.

Hanya telur ayam broiler yang mengalami kenaikan menjadi sekitar Rp 28.000/kg dari sebelumnya sekitar Rp 26.000/kg.

Pihaknya menegaskan pedagang, dunia usaha bersama Tim TPID dan masyarakat memiliki tujuan bersama yaitu menjaga kestabilan harga, ketersediaan pasokan bahan pangan di pasaran serta mengendalikan inflasi.

Baca Juga: Resmi Ditutup, Ini Hasil Presidensi G20

Untuk para pihak berwenang diharapkan wajib berpartisipasi aktif mendukung upaya pemerintah dalam pengendalian harga agar tidak memberatkan masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah. Apalagi belum pulih dari efek pandemi Covid-19.

"Mudah-mudahan para pedagang dan distributor bisa berdialog bersama untuk berkomitmen bersama-sama untuk menjaga kestabilan harga di Yogyakarta dan menjaga inflasi tetap terkendali," imbuhnya.

Sumadi berharap bantuan biaya distribusi kepada distributor yang digulirkan Pemda DIY bisa dilaksanakan di Kota Yogyakarta. Pemda DIY memberikan bantuan distribusi untuk bahan pangan kepada distributor dengan nilai Rp 2.000/kg.

Baca Juga: Produk Perikanan Berpeluang Topang Ketahanan Pangan Indonesia

"Diharapkan bantuan biaya distribusi itu, harga pangan dari distributor dan pedagang tidak terlalu tinggi agar inflasi terkendali," tuturnya.

Sementara itu, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyebut pemda harus mengendalikan inflasi di DIY yang pada kuartal ketiga tahun 2022 mencapai 6,7 persen dan pertumbuhan ekonomi di angka 5,89 persen.

Jadi dengan angka itu, lanjutnya, ada selisih berarti ekonomi di DIY tidak tumbuh serta kenaikan harga dan pertumbuhan ekonomi tidak seimbang. Pihaknya berharap harga-harga kebutuhan bisa dikendalikan agar inflasi di DIY bisa turun. Salah satunya dengan memberikan bantuan biaya distribusi kepada distributor.

Halaman:

Editor: Putri Susanti

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Ekonom UMY: UU Cipta Kerja adalah Sebuah Terobosan

Jumat, 24 Maret 2023 | 16:52 WIB

Pemkab Sleman Gelar Pasar Murah, Tekan Angka Inflasi

Selasa, 14 Februari 2023 | 20:01 WIB

Apa Itu StableCoin? Yuk Simak Penjelasannya...

Jumat, 3 Februari 2023 | 10:54 WIB

Hadapi Perekonomian Tahun 2023, Begini Kata Menkeu

Rabu, 18 Januari 2023 | 07:40 WIB
X