POJOKMALIOBORO.com - Pemerintah Pusat beberapa tahun terakhir sangat memperhatikan upaya pengendalian inflasi secara nasional. Hal ini pula yang ditekankan kepada daerah-daerah untuk melakukan berbagai upaya pengendalian inflasi, termasuk di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Hal ini diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji saat membuka Konsinyering Penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2022 Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY di Hotel Horison Ultima Yogyakarta pada Rabu, 8 Februari 2023.
Aji mengatakan, pengendalian inflasi sangat besar pengaruhnya bagi perekonomian daerah maupun nasional.
Baca Juga: Spesifikasi dan Harga OPPO Reno8T dengan Kamera Potret 100MP dan 108MP, Yuk Simak!
"Pengendalian inflasi pada dasarnya sangat terkait dengan berbagai macam kinerja ekonomi kita, baik soal pertumbuhan maupun pemerataan ekonomi. Tampaknya hal ini menjadi perhatian Pemerintah Pusat secara serius. Dan memang benar adanya, pengendalian inflasi ini dilakukan demi kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Aji mengungkapkan, TPID DIY selama ini telah bekerja semaksimal mungkin untuk mengendalikan inflasi. Namun ke depannya, ia berharap TPID DIY bisa semakin meningkatkan kinerjanya.
Terkait ketugasan TPID, Aji merangkum dua tugas riil, yakni berupaya mengendalikan inflasi dengan stakeholder yang ada, dan tugas kedua dalam rangka penilaian tim harus berupaya bekerja lebih baik.
Baca Juga: CEO Promedia : Jurnalis Ingin jadi Pengusaha Media, Wajib Berkolaborasi
"Bukan ngarep-ngarep dipuji, tapi supaya kita dihargai pekerjaannya kalau kinerja tim bagus. Kinerja tim yang baik pasti membawa pengendalian inflasi yang juga bagus. Untuk itu mari kita tingkatkan kinerja TPID dengan melakukan berbagai inovasi," imbuhnya.
Aji menambahkan, upaya sosialisasi bagi para konsumen juga perlu dilakukan oleh TPID. Dalam hal ini, TPID bisa sekaligus melakukan edukasi kepada masyarakat untuk tidak perlu melakukan aksi panic buying ataupun belanja berlebihan.
"Carilah inovasi-inovasi bukan hanya dari sisi supply, tapi juga dari sisi permintaan. Kalau permintaannya ajek, pasti produksi juga akan ajek," tuturnya.
Baca Juga: Intip Cara Dapetin Tiket PLN Mobile Proliga 2023 dan Jadwal Pertandingannya
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Budiharto Setyawan mengatakan, pertumbuhan ekonomi DIY pada 2022 berada di atas 5 persen sesuai perkiraan. Tingginya meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE) serta momentum Natal dan Tahun Baru 2023 menjadi penopang utama pertumbuhan pada triwulan IV 2022.
"Pergerakan inflasi DIY utamanya didorong oleh pergerakan harga komoditas hortikultura, ketersediaan pasokan, hambatan dalam proses distribusi, dan pola konsumsi masyarakat menjadi faktor yang berdampak terhadap pergerakan harga komoditas di DIY. DIY pun kerap alami kenaikan inflasi pada momen HBKN dan periode berlibur," jelasnya.
Budi menyampaikan, untuk tahun 2023 khususnya di bulan Januari, inflasi di DIY mengalami penurunan seiring dengan turunnya harga BBM. Dari hasil rilis BPS, DIY pada bulan Januari 2023 mengalami inflasi bulanan sebesar 0,17%. Angka ini lebih rendah dibandingkan Desember 2022 yakni 0,65%.
Artikel Terkait
Ekonomi 2023 Diprediksi Tumbuh Rendah Dibandingkan 2022, Indonesia Diminta Waspada
Dukung Percepatan Digitalisasi Pasar, Disperindag Kabupaten Sleman Gelar Gempar Sleman
Pay Changer Bakal Hadir di Indonesia, Membantu Usaha Kecil
Apa Itu StableCoin? Yuk Simak Penjelasannya...
Gramedia Hadirkan Eksibisi Fitur Pay&Go dan Creative Talks di Grand Opening Pakuwon Jogja