Polisi Mulai Selidiki Kasus Konser Travis Scott yang Tewaskan 8 Orang, Beberapa Ternyata Masih Remaja

- Selasa, 9 November 2021 | 17:25 WIB
Ilustrasi konser musik (freepik.com/bedneyimages)
Ilustrasi konser musik (freepik.com/bedneyimages)

POJOKMALIOBORO.com - Konser Travis Scott yang diadakan di Houston, Texas, Amerika Serikat berujung rusuh yang menyebabkan puluhan orang luka-luka, dan 8 orang meninggal dunia.

Konser ini terjadi pada hari Jumat 5 November 2021, pada malam festival Astroworld. Dikabarkan bahwa konser ini diketuai langsung oleh Travis Scott sendiri.

Konser ini membuat kerumunan yang tidak terkendali, sehingga begitu padat dan mendorong banyak penonton ke depan.

Baca Juga: Seruan Jihad KH Hasyim Asy'ari, Pembakar Semangat Pertempuran 10 November 1945

Kerumunan ini terjadi pada pukul 9 malam. Kala itu penonton dari arah belakang menyerbu panggung yang menyebabkan banyak orang membutuhkan perawatan medis, karena terhimpit dan terinjak-injak.

Dua dari korban adalah remaja, berusia 14 dan 16 tahun, sedangkan sisanya diketahui berkisar sampai 27 tahun.

Tetapi Scott terus tampil dan menyelesaikan konsernya bahkan setelah melihat para penggemarnya menerima perawatan medis.

Baca Juga: Hari Ini, Covid-19 di DIY Bertambah 15 Kasus

Scott, yang merupakan pengisi panggung dan pendiri festival Astroworld pada 2018, kemudian mengatakan dia tidak menyadari parahnya situasi tersebut.

Melansir dari Reuters, Kepala Polisi Kota Houston Troy Finner mengatakan, departemennya telah membuka penyelidikan kriminal oleh detektif pembunuhan dan narkotika, menyusun laporan bahwa seseorang di antara hadirin telah menyuntikkan obat-obatan kepada orang-orang.

Seorang penjaga keamanan merasakan tusukan di lehernya, pingsan, dan sadar kembali setelah disuntik dengan Narcan, obat yang digunakan untuk mengobati overdosis opioid.

Baca Juga: Alasan 10 November Diperingati sebagai Hari Pahlawan, Ini Sejarah Singkatnya

Beberapa lainnya dirawat dengan Narcan, menurut Kepala Pemadam Kebakaran Kota, Samuel Pena.

Hakim County Harris Lina Hildago juga menyerukan penyelidikan "objektif, independen" dari festival rap yang dihadiri oleh 50.000 orang.

"Mungkin rencananya tidak memadai. Mungkin rencananya bagus tapi tidak diikuti," kata Hildago yang dilansir dari Reuters.

Halaman:

Editor: Putri Susanti

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Pelantikan AMPI Turki, Ini Pesan Jerry Sambuaga

Selasa, 24 Januari 2023 | 08:06 WIB

Pemerintah AS Larang Warganya ke Indonesia, Ada Apa?

Selasa, 15 Februari 2022 | 09:27 WIB

Ribuan Warga Australia Demo Tolak Vaksinasi Corona

Minggu, 21 November 2021 | 09:30 WIB

Prancis Diserang Gelombang 5 Covid, Kasus Baru Rekor

Kamis, 18 November 2021 | 08:48 WIB
X