• Sabtu, 30 September 2023

Jelang Hari Raya Idul Adha MPM PP Muhammadiyah Berikan Pencerahan Hadapi Virus PMK dan LDS

- Senin, 29 Mei 2023 | 06:00 WIB
SARASEHAN GEGER TERNAK "Wabah Virus PMK & LSD Sapi Lato-Lato Serta Keabsahan Hewan Qurban", pada Minggu, 28 Mei 2023  (dok. MPM PP Muhammadiyah/PojokMalioboro.com)
SARASEHAN GEGER TERNAK "Wabah Virus PMK & LSD Sapi Lato-Lato Serta Keabsahan Hewan Qurban", pada Minggu, 28 Mei 2023 (dok. MPM PP Muhammadiyah/PojokMalioboro.com)

POJOKMALIOBORO.com – Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak belum selesai, kini peternak dikhawatirkan dengan penyakit kulit infeksius yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease (LSD) Virus atau yang disebut Lato-lato.

Kekhawatiran tersebut bertambah lebih-lebih menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha. Oleh karena itu, Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah memberikan pencerahan kepada peternak terkait dengan penyakit tersebut.

Pencerahan tersebut dilakukan oleh MPM PP Muhammadiyah melalui SARASEHAN GEGER TERNAK "Wabah Virus PMK & LSD Sapi Lato-Lato Serta Keabsahan Hewan Qurban", pada hari Minggu, 28 Mei 2023 secara daring dan luring.

Baca Juga: Pecahkan Rekor MURI, Farmasi UII dan Herbangin Tanam Seribu Bibit Habatussauda

Dari perspektif kesehatan hewan, MPM PP Muhammadiyah menghadirkan drh. Yuriadi yang merupakan praktisi dan dokter hewan; Prof. Ali Agus selaku Guru Besar Fakultas Peternakan UGM dan Dewan Pakar MPM Pusat, serta dari perspektif keagamaan ada Ruslan Fariadi, Ketua Divisi Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

Ketua MPM PP Muhammadiyah, M. Nurul Yamien dalam sambutannya mengatakan, situasi yang dialami oleh peternak saat ini multi hazard karena Wabah PMK belum selesai, sudah ada lagi Virus LDS atau Lato-lato.

Yamien berharap gerakan ini sebagai langkah penyadaran dan pencerahan bagi para peternak di Indonesia. Dalam pandangannya, peternak di Indonesia kerap kali dihadapkan dengan persoalan di luar jangkauan dirinya, baik dari sisi regulasi sampai persoalan alami.

Baca Juga: Pengikut Twitter Iwan Fals Banyak Memilih Erick Thohir sebagai Cawapres

"Karena itu ada, maka sikap kita adalah bagaimana menghadapi masalah itu, dan memperkecil sedemikian rupa dampaknya pada kehidupan kita," ujar Yamien.

Yamien mengatakan, merebaknya virus yang menyerang hewan ternak bukan hanya berimbas pada kesehatan hewan saja, tetapi juga pada sosial-ekonominya. Lebih-lebih menjelang hari Raya Idul Adha, imbas wabah ini begitu terasa dirasakan oleh peternak-peternak kecil.

Sementara, drh. Yuriadi menyampaikan, tanda-tanda hewan ternak sapi, kambing maupun kerbau yang terserang virus LSD memiliki gejala munculnya benjolan di kulit, mulai dari level ringan sampai berat. Pada level yang berat, sampai terjadi penebalan kulit yang terinfeksi virus LSD.

Baca Juga: 2.000 Cup Jamu Dibagikan Gratis di Alun-alun Selatan Keraton Yogyakarta

:Itu kalau dilakukan pengulitan pada hewan kurban, terjadi kemerahan di daging bawah kulit, bukan hanya kemerahan sampai juga kebiruan. Bahkan juga ada yang sudah mengalami busuk karena sudah ada belatungnya," terangnya.

Dari tinjauan medis, hewan ternak yang terinfeksi virus LSD atau Lato-lato masih bisa dikonsumsi dagingnya setelah melalui proses pemasakan yang benar. Namun pada bagian-bagian daging yang telah rusak karena terinfeksi virus sudah tidak bisa dikonsumsi lagi.

Dari sisi sosial-ekonomi merebaknya virus PMK dan LSD ini akan menyebabkan kerugian bagi peternak. Untuk mencegah kerugian, Prof. Ali Agus menyarankan supaya dilakukan pendekatan untuk penyembuhan ternak yaitu melalui medik veteriner dan perbaikan nutrisi.

Halaman:

Editor: Affan Safani Adham

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Pakar UGM Beberkan 4 Tipe Antraks pada Manusia

Sabtu, 8 Juli 2023 | 16:32 WIB

Perut Bunyi ketika Lapar, Ini Penyebabnya

Sabtu, 8 Juli 2023 | 15:59 WIB
X