• Sabtu, 30 September 2023

Kasus Baru Gangguan Ginjal Akut pada Anak, Pemerintah Siapkan Langkah Ini

- Senin, 6 Februari 2023 | 19:03 WIB
Ilustrasi obat sirop (Pixabay/Original_Frank/PojokMalioboro.com)
Ilustrasi obat sirop (Pixabay/Original_Frank/PojokMalioboro.com)

POJOKMALIOBORO.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendapatkan laporan kasus baru Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA), setelah tidak adanya kasus baru sejak awal Desember tahun lalu.

''Penambahan kasus tercatat pada tahun ini, satu kasus konfirmasi GGAPA dan satu kasus suspek,'' ujar Juru Bicara Kemenkes dr. M Syahril, di Jakarta dilansir dari laman resmi Kemenkes, Senin 6 Februari 2023.

Dua kasus tersebut dilaporkan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta. Kemenkes meminta agar Dinkes Pemerintah Daerah lain untuk aktif memantau pasien dengan gejala GGAPA, dan segera merujuk ke rumah sakit yang telah ditunjuk Kemenkes untuk menangani pasien tersebut.

Baca Juga: Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadan 1444 H Jatuh Pada 23 Maret 2023, Idul Fitri 21 April 2023

Dijelaskan dr. M Syahril, satu Kasus konfirmasi GGAPA merupakan anak berusia 1 tahun, mengalami demam pada tanggal 25 Januari 2023, dan kemudian diberikan obat sirup penurun demam yang dibeli di apotek dengan merk Praxion.

Pada tanggal 28 Januari 2023, pasien mengalami batuk, demam, pilek, dan tidak bisa buang air kecil (Anuria), lalu dibawa ke Puskesmas Pasar Rebo Jakarta, untuk mendapatkan pemeriksaan. Dan pada tanggal 31 Januari 2023 mendapatkan rujukan ke Rumah Sakit Adhyaksa.

"Dikarenakan ada gejala GGAPA maka direncanakan untuk dirujuk ke RSCM, tetapi keluarga menolak dan pulang paksa. Pada tanggal 1 Februari, orang tua membawa pasien ke RS Polri dan mendapatkan perawatan di ruang IGD, dan pasien sudah mulai buang air kecil," jelas dr. Syahril.

Baca Juga: Ketua Dewan Pers: Presiden Segera Keluarkan Perpres Media Sustainability

"Pada tanggal 1 Februari, pasien kemudian dirujuk ke RSCM untuk mendapatkan perawatan intensif sekaligus terapi fomepizole, namun 3 jam setelah di RSCM pada pukul 23.00 WIB pasien dinyatakan meninggal dunia," imbuhnya.

Sementara, satu kasus lainnya masih merupakan suspek, anak berusia 7 tahun, mengalami demam pada tanggal 26 Januari 2023, kemudian mengkonsumsi obat penurun panas sirop yang dibeli secara mandiri.

Pada tanggal 30 Januari 2023 mendapatkan pengobatan penurun demam tablet dari Puskesmas. Pada tanggal 1 Februari 2023, pasien berobat ke klinik dan diberikan obat racikan.

Baca Juga: Drive Thru Cetak Ulang KTP Elektronik Layani Ratusan Pemohon Setiap Harinya, Cek Bulan Ini Ada Dimana

Lalu pada tanggal 2 Februari 2023 dirawat di RSUD Kembangan, kemudian dirujuk, dan saat ini masih menjalani perawatan di RSCM Jakarta. Serta sedang dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait pasien ini.

Ditambahkan dr. Syahril, pemerintah melakukan tindakan antisipatif dalam menentukan penyebab dua kasus GGAPA baru yang dilaporkan. Kemenkes bekerjasama dengan berbagai pihak mulai dari IDAI, BPOM, Ahli Epidemiologi, Labkesda DKI, Farmakolog, para Guru besar dan Puslabfor Polri melakukan penelusuran epidemiologi untuk memastikan penyebab pasti dan faktor risiko yang menyebabkan gangguan ginjal akut.

''Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan lebih lanjut sampel obat dan darah pasien,'' terangnya.

Halaman:

Editor: Putri Susanti

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Pakar UGM Beberkan 4 Tipe Antraks pada Manusia

Sabtu, 8 Juli 2023 | 16:32 WIB

Perut Bunyi ketika Lapar, Ini Penyebabnya

Sabtu, 8 Juli 2023 | 15:59 WIB
X