YOGYAKARTA, pojokmalioboro.com - Akhir-akhir ini sedang ramai pemberitaan tentang video yang diunggah oleh salah satu akun Instagram Diaz Hendro Priyono.
Dalam video yang viral tersebut merekam para santri calon penghafal Al-Qur'an yang sedang duduk mengantre untuk mengikuti vaksinasi.
Hal yang menjadi ramai diperbincangkan netizen adalah tindakan para santri menutup telinga saat mendengar lagu di ruangan tersebut. Demikian juga dengan ungkapan dalam video tersebut.
Baca Juga: Resmikan Rusun Pasar Rumput, Presiden: Permudah Aktivitas Ekonomi Masyarakat
Cukup banyak netizen yang mengkritik hal tersebut. Menilai tindakan itu mengarahkan pada pendidikan radikalisme. Namun, tidak sedikit pula para netizen yang memahami.
Lantas, bagaimana Islam memandang aktivitas musik? Diriwayatkan dalam Shahih Bukhari no. 987 dan Shahih Muslim no. 1482 dari Aisyah r.a. mengatakan: "Pada suatu hari Rasulullah SAW masuk ke tempatku, ketika di sampingku ada dua gadis perempuan budak yang sedang mendendangkan nyanyian. Kulihat Rasulullah SAW berbaring, tetapi dengan memalingkan mukanya. Pada saat itu Abu Bakar masuk dan ia marah kepadaku. Katanya: "Di rumah nabi ada seruling setan?", mendengar seruan itu, lalu Nabi Muhammad SAW menghadapkan mukanya kepada Abu Bakar seraya berkata, "Biarkanlah keduanya. Hai, Abu Bakar!" Tatkala Abu Bakar tidak memperhatikan lagi, maka aku suruh kedua budak perempuan itu keluar. Waktu itu adalah hari raya di mana orang-orang Sudan sedang menari dengan memainkan alat-alat penangkis dan senjata perangnya."
Dalam riwayat lain, yang berasal kitab "Sunan Abu Dawud" hadits no. 3279: "Telah menceritakan kepada Muslim Ibnu Ibrahim berkata, telah menceritakan kepada kami Salam ibn Miskin Syaikh Syahid Abu Wail dalam suatu walimah, "Meriahkanlah dengan permainan dan nyanyian mereka." Dan Abu Wail berkata, "Saya mendengar Abdullah berkata, saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Nyanyian dapat menimbulkan kemunafikan di dalam hati".
Baca Juga: Niat dan Jadwal Puasa Ayyamul Bidh
Selain itu, dalam Musnad Ahmad hadits no. 21725: Dari Ubadah ibn Al Samit dari Rasulullah SAW bersabda: "Demi zat yang jiwaku dalam genggamannya. Pasti akan datang manusia dari umatku yang bersukaria, berbuat bodoh, bermain-main dan bersenda-gurau. Kemudian, esoknya mereka berubah menjadi kera dan anjing karena perbuatan mereka yang menghalalkan perkara haram dan nyanyian, meminum khamr, memakan riba dan memakai sutera".
Sedangkan dalam kitab "Ihya Ulumuddin" karya Imam Al Ghazali memaparkan dalil dan argumentasi tentang nyanyian, lagu, musik dan bunyi-bunyian. Ulama memiliki pandangan yang berbeda, di mana sebagian ulama mengharamkannya dan sebagian lagi membolehkannya.
Artikel Terkait
Pengakaran Kembali Pancasila di Masyarakat Oleh: Dr. H. Jazilul Fawaid, S.Q., M.A.
Antusias Peserta Parlemen Remaja 2021 Sangat Luar Biasa
BK DPR Perkuat Pemahaman tentang Peran Lembaga Pembentuk UU
Agenda SDGs Berkaitan Erat dengan Program Pusat-Daerah
Pare, Si Pahit yang Memiliki Segudang Khasiat