YOGYAKARTA, pojokmalioboro.com - Berbahagialah bagi yang bisa berpuasa Senin dan Kamis. Manfaatnya pun sempat dikupas oleh Yoshinori Ohsumi dari Jepang, pemenang hadiah Nobel, dalam https://www.nobelprize.org/prizes/medicine/2016/press-release/, secara jelas.
Konsep autophagi, bagi Yoshinori Ohsumi, adalah membuat tubuh lapar. "Ketika tubuh seseorang lapar, maka sel-sel tubuhnya pun ikut lapar," terang Yoshinori Ohsumi.
Menurutnya, sel-sel yang lapar ini akan memakan sel-sel dirinya yang sudah tidak beguna lagi atau sel-sel yang telah rusak atau sel mati agar tidak menjadi sampah dalam tubuh.
Baca Juga: Endang Maria Minta Kemenag Perhatikan Pendidikan Keagamaan Swasta di Indonesia
Dengan demikian, sel-sel mati ini tidak akan menghasilkan sesuatu yang bisa membahayakan tubuh.
"Jadi, tubuh orang yang berpuasa akan membersihkan dirinya sendiri," terang Yoshinori Ohsumi.
Ilmuwan bernama Yoshinori Ohsumi ini telah membuktikan dan menemukan bahwa ketika seseorang lapar atau puasa dalam jangka waktu tidak kurang dari 8 jam dan tidak lebih dari 16 jam, maka tubuh akan membentuk protein khusus di seluruh tubuh yang disebut autophagisom.
Baca Juga: Sugar Company Harus Menuju Swasembada Gula 2025
Diterangkannya, autophagisom tersebut bisa dianalogkan sebagai suatu sapu raksasa yang mengumpulkan sel-sel mati yang tidak berguna dan bisa membahayakan tubuh untuk dikeluarkan.
"Sel-sel mati ini banyak dihasilkan oleh sel kanker dan sel berbentuk kuman berupa virus atau bakteri penyebab penyakit," paparnya.
Artikel Terkait
Komite I DPD RI: Pemulihan Ekonomi Daerah Sangat Tergantung Keberhasilan Penanganan Pandemi Covid-19
Indonesia sebagai Ketua dan Tuan Rumah G20 Tahun 2022, Partai Gelora: Kesempatan Jadi Pemain Global
Sondang: Holding BUMN Gula Tidak Selesaikan Masalah PTPN
Legislator Minta Pemerintah Pertimbangkan Alokasi Anggaran untuk Perluasan Jagung
Gubernur DIY Resmikan Balai Budaya Karang Kitri Panggungharjo