Proses Autophagi dan Autolisis dalam Puasa

- Selasa, 21 September 2021 | 08:24 WIB
Manfaat puasa dikupas oleh Yoshinori Ohsumi dari Jepang. (Istimewa)
Manfaat puasa dikupas oleh Yoshinori Ohsumi dari Jepang. (Istimewa)

YOGYAKARTA, pojokmalioboro.com - Berbahagialah bagi yang bisa berpuasa Senin dan Kamis. Manfaatnya pun sempat dikupas oleh Yoshinori Ohsumi dari Jepang, pemenang hadiah Nobel, dalam https://www.nobelprize.org/prizes/medicine/2016/press-release/, secara jelas.

Konsep autophagi, bagi Yoshinori Ohsumi, adalah membuat tubuh lapar. "Ketika tubuh seseorang lapar, maka sel-sel tubuhnya pun ikut lapar," terang Yoshinori Ohsumi.

Menurutnya, sel-sel yang lapar ini akan memakan sel-sel dirinya yang sudah tidak beguna lagi atau sel-sel yang telah rusak atau sel mati agar tidak menjadi sampah dalam tubuh.

Baca Juga: Endang Maria Minta Kemenag Perhatikan Pendidikan Keagamaan Swasta di Indonesia

Dengan demikian, sel-sel mati ini tidak akan menghasilkan sesuatu yang bisa membahayakan tubuh.

"Jadi, tubuh orang yang berpuasa akan membersihkan dirinya sendiri," terang Yoshinori Ohsumi.

Ilmuwan bernama Yoshinori Ohsumi ini telah membuktikan dan menemukan bahwa ketika seseorang lapar atau puasa dalam jangka waktu tidak kurang dari 8 jam dan tidak lebih dari 16 jam, maka tubuh akan membentuk protein khusus di seluruh tubuh yang disebut autophagisom.

Baca Juga: Sugar Company Harus Menuju Swasembada Gula 2025

Diterangkannya, autophagisom tersebut bisa dianalogkan sebagai suatu sapu raksasa yang mengumpulkan sel-sel mati yang tidak berguna dan bisa membahayakan tubuh untuk dikeluarkan.

"Sel-sel mati ini banyak dihasilkan oleh sel kanker dan sel berbentuk kuman berupa virus atau bakteri penyebab penyakit," paparnya.

Protein autophagisom tersebut, dikatakan Yoshinori Ohsumi, menghancurkan dan memakan sel-sel berbahaya tersebut, lalu mengeluarkannya.

Baca Juga: Di Samping Jadi Guru Pesantren, Juga Usaha Benih Ikan

Sebagai kesimpulan dari riset ini, dokter Yoshinori Ohsumi menyarankan agar seseorang bisa menjalani praktek melaparkan diri atau puasa dua atau tiga kali dalam seminggu.

Penelitian ini telah memenangkan penghargaan "Nobel Kedokteran" kepada dokter Yoshinori Ohsumi atas riset yang ia namakan "Autophagi".

Bagi Muslim, disunnahkan puasa Senin dan Kamis. Selain itu juga diwajibkan bagi yang berpuasa selama 1 bulan di bulan Ramadhan.

Halaman:

Editor: Affan Safani Adham

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jumat Bijak: Jangan Pandang Remeh Hal yang Kecil

Jumat, 18 Februari 2022 | 13:14 WIB

Bersedekahlah Sebelum Kematian Tiba

Senin, 3 Januari 2022 | 09:24 WIB

Gemar Menanam Menurut Islam, Bernilai Sedekah

Jumat, 24 Desember 2021 | 11:13 WIB

Hijrah, Kesungguhan Melaksanakan Satu Kebaikan

Senin, 4 Oktober 2021 | 19:04 WIB

Doa Orang Tua agar Anak Menjadi Saleh dan Salehah

Sabtu, 25 September 2021 | 07:48 WIB

Tiga Hak Sesama Muslim yang Harus Ditunaikan

Kamis, 23 September 2021 | 07:16 WIB

Asmaul Husna, Keutamaan dan Tata Cara Berdoa

Selasa, 21 September 2021 | 13:29 WIB

Proses Autophagi dan Autolisis dalam Puasa

Selasa, 21 September 2021 | 08:24 WIB

Mendengarkan Musik, Haramkah?

Senin, 20 September 2021 | 14:30 WIB

Niat dan Jadwal Puasa Ayyamul Bidh

Senin, 20 September 2021 | 14:11 WIB
X