• Minggu, 24 September 2023

Aktivitas Gunung Merapi Terkini, Kamis 10 Maret 2022: Masih Ada Potensi Bahaya Awanpanas Sejauh 5 Kilometer

- Kamis, 10 Maret 2022 | 17:45 WIB
Visual Gunung Merapi diambil dari Kali Kuning (Ibrahim Umar/PojokMalioboro.com)
Visual Gunung Merapi diambil dari Kali Kuning (Ibrahim Umar/PojokMalioboro.com)

POJOKMALIOBORO.com - Badan Geologi melalui PVMBG-BPPTKG telah menetapkan tingkat aktivitas Gunung Merapi menjadi Siaga pada tanggal 5 November 2020. Kemudian, dua bulan setelahnya yaitu tanggal 4 Januari 2021 Gunung Merapi dinyatakan memasuki masa erupsi efusif dengan aktivitas berupa pertumbuhan kubah lava, guguran, dan awanpanas guguran. 

Dikatakan Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono dalam siaran pers tertulisnya, Kamis 10 Maret 2022, saat ini Gunung Merapi memiliki 2 kubah lava, yaitu kubah lava barat daya dan kubah lava tengah kawah.

"Berdasarkan analisis foto udara tanggal 20 Februari 2022 volume kubah lava barat daya terhitung sebesar 1.578.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 3.228.000 meter kubik," kata Eko. 

Baca Juga: Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran Sejauh 5 Kilometer, 253 Jiwa Mengungsi

"Kemudian tadi malam, yaitu tanggal 9 Maret 2022 pukul 23.18 WIB terjadi rentetan awanpanas guguran di Gunung Merapi. Hingga pukul 06.00 pagi ini, tercatat 16 kali awanpanas guguran dengan jarak luncur maksimal kurang lebih 5 km ke arah tenggara yaitu di alur Kali Gendol," tambahnya.

Awanpanas guguran ini sambung Eko, menyebabkan hujan abu ke beberapa tempat terutama di sisi barat laut Gunung Merapi sejauh maksimal 13 kilometer.

"Aktivitas erupsi saat ini terhitung masih tinggi dimana guguran terjadi rata-rata sebanyak 140 kali per hari. Aktivitas vulkanik internal juga masih tinggi ditunjukkan oleh data seismisitas dan deformasi. Seismisitas internal (VTB dan MP) terjadi lebih dari 5 kali per hari, sedangkan laju deformasi EDM RB1 sebesar 3,5 mm per hari," jelas Eko. 

Baca Juga: Wakil Menteri Perhubungan Era SBY Jabat Kepala Otorita IKN, Ini Kata Mardani Ali Sera

Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, menurut Eko, maka dapat kami simpulkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Merapi ditetapkan pada tingkat Siaga

"Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatanbarat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak," paparnya.

Terkait dengan aktivitas saat ini, kepada para pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana Gunung Merapi kami rekomendasikan sebagai berikut:

Baca Juga: UKDW Dorong Mobilitas Internasional Mahasiswa Melalui IISMA

1. Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar melakukan upayaupaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi yang terjadi saat ini.

2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Halaman:

Editor: Ibrahim Umar

Tags

Artikel Terkait

Terkini

PHRI Gunungkidul Gelar Aksi Bersih Pantai Kukup

Selasa, 19 September 2023 | 21:47 WIB

September: Siap Siaga Hadapi Puncak Kerawanan Karhutla

Selasa, 12 September 2023 | 18:01 WIB

Peringati HMS 2023, Tanam Mangrove di Indramayu

Sabtu, 29 Juli 2023 | 15:45 WIB

Kelahiran Bayi Orangutan Kalimantan Acuy

Kamis, 13 Juli 2023 | 18:06 WIB
X