• Rabu, 27 September 2023

Banjir Rob Rendam 50 Rumah dan 280 Petak Tambak Warga di Bima, Nusa Tenggara Barat

- Kamis, 16 Juni 2022 | 19:08 WIB
Banjir Rob Rendam 50 Rumah dan 280 Petak Tambak Warga di Bima, Nusa Tenggara Barat (dok.BNPB)
Banjir Rob Rendam 50 Rumah dan 280 Petak Tambak Warga di Bima, Nusa Tenggara Barat (dok.BNPB)

POJOKMALIOBORO.com - Banjir rob merendam 50 rumah dan 280 petak tambak warga di Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat, pada Selasa, 14 Juni 2022. Peristiwa ini terjadi dipicu gelombang pasang air laut sekitar pukul 16.00 WITA hingga menggenangi pemukiman warga.

Berdasarkan laporan visual dilapangan, terlihat tambak ikan bandeng milik warga terendam hingga pembatas antar tambak sudah rata dengan air. Para warga melakukan peninggian batas tambak untuk membentuk kembali petak tambak yang sebelumnya terendam.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima melaporkan banjir ini melanda empat kecamatan yakni Kecamatan Palibelo, Kecamatan Woha, Kecamatan Bolo dan Kecamatan Langgudu. Sementara itu dilaporkan juga tidak ada jiwa mengungsi akibat peristiwa tersebut.

Baca Juga: 20 Siswa/Siswi Selesaikan Masa Sekolah di SDN Balirejo Yogyakarta

Tim reaksi cepat dari BPBD setempat telah menyiapkan peralatan dan perlengkapan evakuasi tanggap darurat apabila diperlukan.

Sementara itu Abdul Muhari, Ph.D. Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam siaran persnya Kamis, 16 Juni 2022 mengimbau kepada masyarakat di sepanjang pesisir pantai untuk selalu waspada dan siaga akan adanya potensi gelombang tinggi yang dapat menimbulkan bahaya lanjutan seperti banjir rob.

"Terlebih berdasarkan pantauan BMKG dari data water level dan prediksi pasang surut. Banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di 20 wilayah pesisir di Indonesia mulai 11-23 Juni," jelas Abdul Muhari.

Baca Juga: Soal Pelantikan Zulkifli Hasan sebagai Mendag, Anis Matta: Saya Salut Nyalinya, Berani Memegang Bara Api

Bersamaan dengan itu, adanya fenomena Super Full Moon yaitu fase Bulan Purnama yang mempengaruhi terjadinya peningkatan ketinggian pasang air laut.

"Upaya-upaya darurat seperti peninggian dan penguatan tanggul tambak perlu dilaksanakan, termasuk upaya pengamanan komoditas budidaya di tambak seperti penambahan jaring yang diikat di sepanjang tanggul tambak dan upaya lain juga bisa dilakukan dengan berkoordinasi dengan dinas terkait setempat." imbuhnya. *

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari PojokMalioboro.com. Mari bergabung di Grup Telegram "News Room PojokMalioboro.com", caranya klik link https://t.me/newsroom_pojokmalioboro, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel

Editor: Ibrahim Umar

Tags

Artikel Terkait

Terkini

PHRI Gunungkidul Gelar Aksi Bersih Pantai Kukup

Selasa, 19 September 2023 | 21:47 WIB

September: Siap Siaga Hadapi Puncak Kerawanan Karhutla

Selasa, 12 September 2023 | 18:01 WIB

Peringati HMS 2023, Tanam Mangrove di Indramayu

Sabtu, 29 Juli 2023 | 15:45 WIB
X