POJOKMALIOBORO.com - Stasiun Meteorologi Yogyakarta memperkirakan turun hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di malam pergantian tahun baru 2023, terutama di wilayah Kabupaten Sleman. Hujan diprediksi akan turun mulai dari siang atau sore, hingga malam hari.
Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono mengatakan turunnya hujan saat malam pergantian tahun baru 2023 karena posisi Kabupaten Sleman yang berada di lereng Gunung Merapi. Posisi tersebut menjadi tempat yang berpotensi terbentuknya awan.
“Kami imbau untuk hati-hati, terutama untuk wilayah Turi dan Sleman pada umumnya,” tuturnya saat beraudiensi dengan Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, beserta jajarannya, Jumat 30 Desember 2022.
Baca Juga: Selama Tahun 2022 Terjadi Peningkatan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba di Sleman
Sedangkan, Reni Kraningtyas, Kepala Stasiun Klimatologi Sleman, memprediksi curah hujan tinggi akan terjadi di Sleman hingga seminggu ke depan. Bahkan, puncak musim penghujan akan terjadi di bulan Januari dan Februari 2023.
“Mendekati puncaknya ini, curah hujan akan semakin tinggi dan cuaca ekstrim akan semakin sering,” ucap Reni.
Kembali dijelaskan Reni, frekuensi hujan akan menurun pada bulan Maret 2023 dengan masih berpotensi terjadinya cuaca ekstrim. Diperkirakan musim hujan akan berakhir atau memasuki musim pancaroba di awal atau pertengahan April 2023.
“Harapannya, masyarakat agar waspada dan untuk petani mungkin bisa menentukan pola tanam,” jelasnya.
Setyoajie Prayoedhie, Koordinator BMKG DIY Kepala Stasiun Geofisika Sleman mengimbau masyarakat tidak termakan berita bohong atau hoaks terkait cuaca ekstrim dan kabar kebencanaan lainnya, termasuk kabar mengenai potensi gempa di Sleman. Menurutnya, saat ini tidak ada aktivitas kegempaan yang dapat memicu bencana gempa bumi di wilayah Sleman.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo pada kesempatan itu mengucapkan terima kasih kepada BMKG yang telah memberikan informasi terkait prakiraan cuaca dan prakiraan iklim di Kabupaten Sleman untuk beberapa saat ke depan. Menurutnya, informasi tersebut akan menjadi acuan dan kesiapsiagaan Pemerintah Kabupaten Sleman untuk menghadapi potensi cuaca ekstrim yang ada di Kabupaten Sleman.
Baca Juga: Munculnya Perppu No 2 Tahun 2022, Sekjen KSPN Menyayangkan atas Tergesa-gesanya Perppu Itu Lahir
“Pemkab Sleman siap untuk terus berkomunikasi, berkoordinasi, dan berkolaborasi dengan BMKG terkait cuaca di Kabupaten Sleman,” kata Kustini.
Ia juga menyebutkan Pemerintah Kabupaten Sleman juga telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat, terutama yang berada di daerah lereng gunung Merapi untuk selalu waspada dengan adanya potensi cuaca ekstrim ini.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman juga telah melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah melalui program Sekolah Pendidikan Aman Bencana (SPAB). *
Artikel Terkait
Layanan Komprehensif Muhammadiyah Diakui Mengangkat Martabat Penyintas Gempa Bumi Cianjur
Gempa Takdir Indonesia, Solusinya Mitigasi dan Bangunan Tahan Gempa
Waspadai Gelombang Tinggi 4 Meter, Wisatawan Dilarang Mandi di Pantai Selatan DIY
Kenalkan Gaya Hidup Ramah Lingkungan, Jajaran PLN Konvoi Motor Listrik di Yogyakarta
Kembali, Danone Indonesia Terima Proper Emas Untuk Pabrik Aqua Mambal