• Rabu, 27 September 2023

Gerakan Zero Sampah Anorganik Dorong Bank Sampah di Kota Yogyakarta Bertambah

- Minggu, 15 Januari 2023 | 20:15 WIB
Bank sampah Tunas Manunggal Jaya Kampung Kebrokan RT 20, Pandeyan, Umbulharjo, Yogyakarta (dok.Humas Pemkot Yogyakarta/PojokMalioboro.com)
Bank sampah Tunas Manunggal Jaya Kampung Kebrokan RT 20, Pandeyan, Umbulharjo, Yogyakarta (dok.Humas Pemkot Yogyakarta/PojokMalioboro.com)

POJOKMALIOBORO.com - Jumlah bank sampah di masyarakat Kota Yogyakarta semakin bertambah. Terutama setelah Gerakan Zero Sampah Anorganik yang digagas Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta berlaku mulai Januari 2023. Keberadaan bank sampah menjadi salah satu pendukung gerakan mengelola sampah anorganik dari masyarakat.

Seperti masyarakat Kampung Kebrokan RT 20  RW 5 Pandeyan, Kemantren Umbulharjo yang mendirikan bank sampah bernama Tunas Manunggal Jaya. Bank sampah berbasis RT itu untuk memudahkan pengelolaan sampah anorganik masyarakat sekitar.

Pendirian bank sampah itu mendapat apresiasi dari Sekretaris Daerah Pemkot Yogyakarta sekaligus Ketua Forum Bank Sampah Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya.

Baca Juga: PB ESI Dorong Antusiasme Ekosistem Esports Internasional, Jadikan Indonesia Sebagai Sentra Esports Dunia

''Saya mengucapkan terima kasih sekaligus apresiasi yang tinggi kepada Kampung Kebrokan atas lahirnya bank sampah ini. Tepat pada saat kedaruratan sampah terjadi di Kota Yogyakarta,'' ujar Aman, saat peluncuran Bank Sampah Tunas Manunggal Jaya dan peresmian Pos Ronda RT 20 RW 5 Kampung Kebrokan, Minggu 15 Januari 2023.

Aman berharap Bank Sampah Tunas Manunggal Jaya di Kampung Kebrokan RT 20 ini bisa berkembang cepat. Mengingat lahirnya bank sampah bertepatan dengan kedaruratan sampah karena Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan hampir penuh.

Oleh sebab itu Pemkot Yogyakarta menggulirkan Gerakan Zero Sampah Anorganik untuk mengurangi volume sampah. Dengan gerakan itu sampah anorganik rumah tangga dikelola ke bank sampah karena tempat pembuangan sementara (TPS) atau depo hanya menerima sampah organik dan residu.

Baca Juga: Pemkot Yogyakarta Beri Afirmasi Eks Pedagang Jalan Perwakilan di Pasar Klithikan Pakuncen

''Kehadiran bank sampah menjadi sesuatu yang penting artinya,'' katanya.

Aman menegaskan, Pemkot Yogyakarta mengutamakan bank sampah dalam pengelolaan sampah karena kehadirannya tidak sekadar pengelolaan persampahan. Namun ada ruang interaksi sosial masyarakat yang lebih kuat saat berkegiatan bank sampah.

''Ini artinya bank sampah tidak hanya  mengelola sampah, tapi juga meningkatkan ketahanan sosial masyarakat,'' imbuhnya.

Baca Juga: Tinjau Pulau Terluar, Menhub: Pelabuhan, Bandara dan Jalan di Enggano Akan Terus Dikembangkan

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, Sugeng Darmanto menyebut, kini total ada sekitar 576 bank sampah di Kota Yogyakarta. Sebagian besar bank sampah di Kota Yogyakarta berbasis RW maupun RT. DLH Kota Yogyakarta telah memetakan sebaran lokasi bank sampah di Kota Yogyakarta yang bisa diakses di Jogja Smart Service maupun website DLH Kota Yogyakarta.

Sementara itu, Ketua RW 5 Kebrokan Pandeyan, Syaiful Amin mengatakan, Bank Sampah Tunas Manunggal Jaya digagas oleh ibu-ibu PKK di Kampung Kebrokan RT 2.

Pendirian bank sampah itu untuk menindaklanjuti program dari Pemkot Yogyakarta tentang Gerakan Zero Sampah Anorganik. Selain bank sampah, warga juga mengelola sampah organik menjadi eco-enzyme.

Halaman:

Editor: Putri Susanti

Tags

Artikel Terkait

Terkini

PHRI Gunungkidul Gelar Aksi Bersih Pantai Kukup

Selasa, 19 September 2023 | 21:47 WIB

September: Siap Siaga Hadapi Puncak Kerawanan Karhutla

Selasa, 12 September 2023 | 18:01 WIB

Peringati HMS 2023, Tanam Mangrove di Indramayu

Sabtu, 29 Juli 2023 | 15:45 WIB
X