POJOKMALIOBORO.com - Menkopolhukam, Mahfud MD melalui akun instagramnya @mohmahfudmd menceritakan kegembiraannya saat menghadiri pengukuhan Prof Dr Siti Marwiyah, SH, MH sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Dr Soetomo Surabaya, Sabtu, 16 September 2023.
"Hari Sabtu kemarin, kami sekeluarga berkumpul di Surabaya. Selain istri, anak, dan cucu, hadir pula adik-adik dan ibu kami, Siti Khadijah dengan kursi rodanya di usia yang ke-94 tahun ini. Alhamdulillah, kami menghadiri acara pengukuhan Prof Dr Siti Marwiyah, S.H., M.H sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Hukum Tata Negara pada Fakultas Hukum Universitas Dr. Soetomo (Unitomo), Surabaya. Siti Marwiyah yang sehari-hari dipanggil Iyat adalah adik kandung saya, bungsu di keluarga kami," tulis Mahfud MD.
Pada kesempatan itu, Mahfud MD juga menceritakan kala dirinya diminta memberikan sambutan mewakili keluarga pada acara tersebut.
Baca Juga: Bandung Old Stars for GP: Ajang Pertemuan Para Pemain Bintang Persib era 1980 dan 1990an
"Saya diminta ikut memberi sambutan mewakili keluarga. Saya sampaikan dua pesan kepada adik saya yang kebetulan adalah Rektor Unitomo, juga kepada civitas akademika dan para tamu yang hadir," kata Mahfud MD.
Dalam sambutannya, Mahfud MD menyampaikan dua pesan penting kepada Siti Marwiyah yang juga menjabat sebagai Rektor Unitomo Surabaya.
"Pertama, adalah integritas moral. Mendapat gelar guru besar itu tidak sulit, asal kita mau. Di bidang ilmu hukum itu yang terpenting bukan ilmunya, karena ilmu sekarang mudah sekali diakses di internet. Yang sulit itu membangun integritas moral," katanya.
Baca Juga: China Susun Peta Baru, Sukamta: Pemerintah Indonesia Kelihatan Anteng-Anteng Saja!
"Sekarang di Indonesia banyak sekali sarjana hukum, tapi masalah hukum menjadi penyakit yang paling besar di Indonesia. Ujungnya hukum itu ada dua: selain memberikan kepastian bagi yang diatas (misalnya dunia usaha, investasi, dll), tapi juga memberikan perlindungan bagi yang di bawah (pihak yang lemah atau rakyat kebanyakan). Itu sebabnya, hukum harus ditegakkan. Bila hukum tegak dengan benar, separuh masalah bangsa akan selesai," imbuhnya.
Pada pesan yang kedua, Mahfud MD mengingatkan bahwa jabatan itu adalah amanah.
"Pesan kedua, jabatan adalah amanah. Jangan memburu jabatan, jangan dikejar. Berkontestasi adalah sunnatullah, berkompetisi penting, tapi jangan kejar jabatan karena biasanya kalau berburu atau mengejar jabatan caranya bisa kotor, bisa menyuap, menteror, dsb. Allah tidak akan membantu dan besar kemungkinan anda akan gagal, tetapi manakala terima jabatan sebagai amanah, bukan karena meminta dan mengejar, maka akan didampingi Allah agar sukses dan selamat," pungkasnya. *
Artikel Terkait
Muhammadiyah Aid Kirimkan Tim Asistensi Gelar Respon Gempa Maroko
Kini Ketua TPN Ganjar, Arsjad Rasjid Patut Dipertimbangkan Jadi Cawapres: Buat Ekonomi Indonesia Kuat
Indonesia, Malaysia dan Singapura Luncurkan MSS-ENC Edisi Baru di Jakarta
Bertemu Pengusaha Besar Tiongkok, Wapres Dorong Kerja Sama TCTP Rambah Sektor Halal
Mensesneg Pratikno: Festival LIKE Kerja untuk Lingkungan dan Kesejahteraan Rakyat