POJOKMALIOBORO.com - Ahli geologi dan pakar kebencanaan Ir. Surono (Mbah Rono) mengingatkan pentingnya kesadaran terhadap fenomena alam, yang kemudian dianggap bencana karena menimbulkan korban jiwa.
Mbah Rono menjelaskan, pertanyaan besar yang jawabannya harus diingat bersama adalah, kenapa bencana alam seperti gempa bumi, longsor, gunung meletus, termasuk tsunami menimbulkan korban jiwa?
Jawabannya adalah karena infrastruktur bangunannya serta permukimannya yang tidak tepat. Maka tak heran, ketika terjadi gempa di Cianjur yang tidak begitu besar, namun menimbulkan banyak korban jiwa.
Baca Juga: KLHK: Hutan Lestari Menjadi Penopang dalam Pengendalian Perubahan Iklim
"Gempa enggak membunuh. Yang salah adalah bangunan yang ditempati. Karena kita salah tempat dan salah bangunan. Sesimpel itu sebetulnya," jelas Mbah Rono.
Mbah Rono menjadi pembicara dalam Seminar Nasional PDI Perjuangan dengan topik: Mitigasi Bahaya Secara Cepat Sebagai Upaya Antisipasi Dini Untuk Memahami Potensi Bahaya Gempa Bumi dan Resikonya. Seminar digelar di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta, Kamis, 2 Maret 2023.
Menurut Mbah Rono, hampir seluruh daerah di Indonesia rawan bencana. Baik gempa bumi, longsor, letusan gunung dan sebagainya. Dan setiap ada bencana pasti banyak korban, karena di lokasi bencana itu penduduknya pasti banyak.
Lantas kenapa di daerah rawan bencana banyak penduduknya? Tak lain karena daerah-daerah itu sangat nyaman dan enak untuk ditempati. Alamnya indah, subur, airnya banyak. Menjadi lokasi pariwisata, pertanian, nelayan.
"Jadi sebenarnya daerah rawan bencana di Indonesia sangat ekonomis dan di sisi lain sangat rawan bencana. Kita kaya mineral, batubara, minyak gas bumi, serta pertanian, perkebunan dan perikanan. Tapi di sisi lain rawan gunung meletus, gempa bumi, longsor, dan tsunami," jelas Mbah Rono.
Menurut Mbah Rono, masyarakat yang menjadi korban kadang tak punya pilihan, karena mereka dengan keterbatasannya, mau tak mau terpaksa menempati lokasi yang rawan benacana.
Baca Juga: DIY Terus Berkomitmen Tangani Alih Fungsi Lahan Pertanian
"Maka persoalan itulah yang harus dientaskan dan dibantu. Subyek bencana adalah masyarakat. Mari kita lihat dan rasakan wajah kecemasan mereka, dan mari ajarkan mereka untuk mengatasi ancaman bencana itu," imbuhnya.
Kata Mbah Rono, kita manusia adalah sebagai tamu di bumi, karena alam seperti gunung, laut, hutan semua itu sudah ada sebelum kita lahir ke bumi.
Karena kita datang belakangan, Mbah Rono mengingatkan agar jika ada di daerah yang rawan bencana maka buatlah bangunan yang tahan gempa.
Artikel Terkait
Sandiaga Uno: Orang Indonesia Jago Bikin Konten, Kita Harus Bikin Ekosistem, Pak Jokowi Sudah Buka Diskursus
KSPN Selenggarakan Kongres Nasional Kedua di Yogyakarta
Sukses Menggelar NIOHC-22, TNI AL Gelar Pertemuan Internasional EAHC di Yogyakarta
FSP RTMM-SPSI Menggelar Rakernas I dan Rapimnas II di Yogyakarta
Hadiri Pelantikan BPP HIPMI, Ini Pesan Presiden Jokowi