Baca Juga: Pemeriksaan BPK Dorong Makin Akuntabel dan Transparan
Seperti nenek moyang kita dulu, memakai rumah panggung dari kayu yang sebenarnya aman dari runtuhan akibat gempa. Seperti di Jawa Barat, Nias, Karo, dan hampir semua daerah di Indonesia.
"Itu karena nenek moyang kita belajar dari alam. Sama seperti Isac Newton melihat apel jatuh, lalu menemukan teori gravitasi. Dan iptek hanya menyeimbangkan antara kemauan alam dan kemauan manusia agar tidak saling berbenturan," imbuhnya.
Pada bagian akhir, Mbah Rono sangat mengapresiasi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang sangat concern terhadap riset kebencanaan.
Baca Juga: Jelang Vonis Haryadi Suyuti, Tokoh Masyarakat Yogyakarta Ajak Warga Berdoa Bersama
Sebab selama ini, kata Mbah Rono, biaya riset tidak seimbang dengan biaya tanggap darurat dan kerugian bencana.
"Mitigasi bencana tanpa riset itu, gagal sudah pasti, berhasil kebetulan," ungkapnya.
Sebagai gambaran data, Mbah Rono memaparkan catatan BNPB, Gempa Bumi NTB 2018 menghabiskan biaya tanggap darurat dan kerugian mencapai Rp18,25 triliun. Gempa Bumi Sulteng 2018 (Rp 23,16 triliun), Tsunami Selat Sunda 2018 (Rp 708,94 miliar), Banjir Sulsel 2019 (Rp 926,96 miliar), Banjir bandang Sentani 2019 (Rp668,4 miliar).
Baca Juga: JCW Memprediksi Vonis Haryadi Suyuti Tidak Jauh dari Tuntutan JPU
Ia juga menjelaskan bahwa riset itu penting namun lebih penting lagi bila riset kebencanaan dapat bermanfaat dalam pengurangan risiko bencana.
"Riset masih belum dianggap investasi jangka panjang dalam penataan ruang berbasis hidup harmoni dengan alam," jelas Mbah Rono. *
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari PojokMalioboro.com. Mari bergabung di Grup Telegram "News Room PojokMalioboro.com", caranya klik link https://t.me/newsroom_pojokmalioboro, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel
Artikel Terkait
Sandiaga Uno: Orang Indonesia Jago Bikin Konten, Kita Harus Bikin Ekosistem, Pak Jokowi Sudah Buka Diskursus
KSPN Selenggarakan Kongres Nasional Kedua di Yogyakarta
Sukses Menggelar NIOHC-22, TNI AL Gelar Pertemuan Internasional EAHC di Yogyakarta
FSP RTMM-SPSI Menggelar Rakernas I dan Rapimnas II di Yogyakarta
Hadiri Pelantikan BPP HIPMI, Ini Pesan Presiden Jokowi