POJOKMALIOBORO.com - Peringatan Nuzulul Qur'an bisa menjadi kurikulum diri bagi setiap manusia Indonesia untuk selalu menjaga moralitasnya di dalam kehidupan sehari-hari, baik pada tataran keluarga, masyarakat maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sebab, pada saat Nuzulul Qur'an ini, Al Qur'an yang menjadi pedoman hidup manusia untuk selalu melakukan hal-hal positif dalam perjalanan hidupnya, diturunkan.
"Cara mengaktualisasikan nilai-nilai Al-Qur'an, adalah dengan menjadikan peringatan Nuzulul Qu'ran itu semacam kurikulum diri kita, supaya Al-Qur'an menjadi sumber inspirasi bagi setiap manusia," kata KH Musyafa Ahmad Rahim, Ketua Bidang Kaderisasi DPN Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia.
Baca Juga: Bukan Cuma Alat Komunikasi, Anak Muda Pakai Smartphone untuk Lakukan Hal Ini
Hal itu disampaikan KH Musyafa saat memberikan pengantar Gelora Talks bertajuk "Nuzulul Qur'an dan Aktualisasi Nilai-nilai Al-Qur'an", Rabu, 12 April 2023 sore.
Menurut KH Musyafa, Al-Qur'an telah mengajarkan kepada manusia agar selalu ingat atau eling untuk melakukan hal-hal positif dalam kehidupan sehari-harinya.
"Jadi Al Qur-an diturunkan itu, kalau terjemahan lokal Indonesianya, supaya manusia itu menjadi sabar atau eling siapa dirinya dan hakikat kehidupannya didunia," katanya.
Baca Juga: Bakal Dibanjiri Pemudik, Pemda DIY Pastikan Stok Pangan Aman Hingga Lebaran
Artinya, bahwa Al Qur'an itu, adalah pedoman hidup bagi manusia baik di dalam keluarga, masyarakat maupun kehidupannya di dalam bangsa dan negara.
"Termasuk apa yang dilakukan Partai Gelora, yang membawa cita-cita Arah Baru Indonesia, itu inspirasinya dari Al-Qur'an. Al-Qur'an memberikan petunjuk dan arah bagi kita, kemana tujuan yang harus kita capai," ujarnya.
Sedangkan Dewan Pembina MUI Jakarta Utara KH Nur Alam Bakhtir mengapresiasi langkah Partai Gelora menggelar diskusi tentang nilai-nilai aktualisasi Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari.
"Diskusi semacam ini, harusnya dilakukan semua partai, apalagi partai yang mengatasnamakan Islam. Sebab, banyak yang tidak sesuai dengan aktualisasi nilai-nilai Al-Qur'an," kata KH Nur Alam.
KH Nur Alam mengatakan, Al Qur'an telah mengajarkan kepada manusia mengenai integritas dan kejujuran. Sehingga moralitas setiap manusia itu, apakah dia baik atau tidak, tidak bisa dilihat berdasar pakai yang dikenakan seperti jubah atau jilbab.
"Jubah dan jilbab itu, hanya pakaian biasa yang disebut dengan budaya seperti halnya pakai-pakaian di budaya kita. Tidak ada gunanya pakai jubah atau jilbab, kalau tidak memiliki integritas atau kejujuran," katanya.
Artikel Terkait
Partai Gelora Usulkan Dana Desa Ditingkatkan Jadi Rp 5 Miliar dan Kepala Desa Digaji Rp 15 Juta per Bulan
Partai Gelora: Penundaan Pemilu Melanggar Konstitusi, UU Pemilu dan UU Kekuasaan Kehakiman
Partai Gelora: Pemilu 2024, Pemuda Jangan Jadi Objek Lagi, Tapi Harus Jadi Subjek dalam Politik
Partai Gelora Minta Pemerintah Bolehkan Rakyat Buka Puasa Bersama
Partai Gelora Soroti Cadangan Beras Pemerintah di Bulog yang Tinggal 220 Ribu Ton di Tengah Panen Raya