BREBES, pojokmalioboro.com - Kemiskinan ekstrem masih menjadi tantangan berat dalam pembangunan manusia Indonesia.
Merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan ekstrem mencapai 10,86 juta jiwa, atau sebanyak empat persen dari jumlah penduduk Indonesia.
Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar turut menyoroti fakta masih adanya kemiskinan ekstrem tersebut.
Baca Juga: Puan Maharani Minta Pemerintah Lakukan Segala Upaya Cabut Sanksi WADA
Dia mengajak semua pihak bahu membahu mengatasinya, terutama oleh kalangan Nahdlatul Ulama (NU).
“Miskin ekstrem ini keadaan yang harus kita antisipasi bersama, terutama NU. Saya mendapat laporan di Kabupaten Brebes ini masih ada warga miskin ekstrem, dan itu nyata,” kata Gus Muhaimin saat menghadiri Silaturahim Ulama se-Brebes dan Tegal, di Brebes, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menginstruksikan seluruh kader, pengurus, dan Anggota DPRD dari PKB untuk turut berperan aktif mengatasi problem kemiskinan ekstrem di Indonesia.
Baca Juga: Hari Ini, Covid-19 di DIY Bertambah 35 Kasus
“Saya instruksikan kepada DPC, DPRD untuk berbuat sesuatu yang ekstrem juga untuk mengatasi kemiskinan ekstrem. Tanpa tindakan ekstrem, tentu sulit mengatasi kemiskinan ekstrem,” tegasnya.
Gus Muhaimin menambahkan, secara umum terdapat dua kelompok besar kebijakan penanggulangan kemiskinan yang menjadi kunci dalam upaya penurunan angka kemiskinan ekstrem.
Pertama, kelompok kebijakan dalam mengurangi beban pengeluaran kelompok miskin ekstrem melalui bantuan sosial dan subsidi.
Baca Juga: Realme C11 2021 Varian 4/64 Dijual Rp 1 Jutaan
Kedua, kelompok kebijakan pemberdayaan dalam rangka meningkatkan produktivitas kelompok miskin ekstrem untuk meningkatkan kapasitas ekonominya.
Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan (Korkesra) itu menyatakan, kondisi di atas tidak bisa diantisipasi tanpa kebersamaan dari semua pihak.
Meski demikian, dia optimis NU sebagai organisasi kemasyarakatan terbesar di dunia yang mampu berkontribusi mengatasinya.
Artikel Terkait
Gus Muhaimin Siap Perjuangkan Nasib Mantan Atlet
Gus Muhaimin Minta Batalkan Aturan Cabut BOS Sekolah Siswa Kurang dari 60
Perkuat Kerja Sama, Gus Muhaimin Terima Kunjungan Dubes AS
Pandemi Covid-19, Gus Muhaimin: Negara Harus Hadir Atasi Persoalan Pekerja Migran
Gus Muhaimin: Indikator Pembangunan Sukses Bukan Hanya Ekonomi, Tapi Bahagia