POJOKMALIOBORO.com - Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki kekayaan alam melimpah. Baik kekayaan laut dan isinya, kesuburan tanahnya, dan gunung-gunungnya yang di dalamnya memiliki kandungan emas, nikel, dan lainnnya. Termasuk melimpahnya kandungan minyak di berbagai wilayah.
wakil ketua MPR RI Jazilul Fawaid mengatakan, kekayaan alam yang melimpah harus bisa dimanfaatkan untuk Kesejahteraan Rakyat. Salah satu kunci utamanya yaitu bagaimana bangsa ini memiliki sumber daya manusia (SDM) unggul yang bisa mengolah dan mengoptimalkan potensi kekayaan alam yang ada di negeri ini.
"Kekayaan alam kita luar biasa. Ketika zaman dulu kita dijajah karena penjajah ingin mendapatkan rempah-rempah, ternyata di bawah bumi kita banyak mineral, nikel, emas, minyak dan lainnya. Tapi semua itu tanpa sumber daya manusia (SDM) yang baik, kekayaan alam kita tidak bermakna. Ibarat pepatah ayam mati di Lumbung Padi. Bahaya kalau daerah kaya tapi masyarakatnya tidak sejahtera," ujar Gus Jazil (sapaan akrab Jazilul Fawaid) saat melakukan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan bekerjasama dengan DKW Garda Bangsa Maluku Utara di Kota Ternate, Sabtu 23 Oktober 2021.
Baca Juga: Restrukturisasi Kredit Harus Dibarengi Kebijakan Khusus bagi UMKM
Gus Jazil mengaku baru pertama kali singgah di Maluku Utara dan langsung jatuh hati melihat kekayaan alamnya yang luar biasa indah. Mulai dari gunung-gunung, lautan dan isinya.
"Ini tantagan bagi Maluku Utara. Saya jatuh cinta dengan Maluku Utara. Pulau-pulaunya indah, kandungannya macam-macam di dalam dan luar bumi. Termasuk ikan dan masakannya," ungkapnya.
Disisi lain, Maluku Utara yang terdiri dari pulau-pulau juga merupakan daerah yang kaya akan budaya dan tradisi, termaauk bahasa. Keberagaman yang ada harus terus disatukan dalam balutan Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945.
Baca Juga: Ketua DPD RI Sambut Baik Vaksin untuk Anak-anak
"Pancasila adalah dasar negara, pandangan hidup bangsa. Yang menyatukan suku-suku, adat, keyakinan, pikiran, itu ada di Pancasila. Kalau dasar ini dicabut, hilang negara," katanya.
Menurutnya, 4 Pilar tersebut tidak hanya cukup dimengerti, tapi harus dihayati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
"Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan ini akan kuat jika nasionalisme kita tumbuh. Anak-anak kita mulai kecintaannya pada nasionalisme berkurang. Padahal cinta nasionalisme ini sangat penting," tuturnya.
Baca Juga: Erick: Telkomsel Harus Serahkan Kembali Semua Tower ke Telkom
Dikatakan Gus Jazil, dulu setelah era Reformasi, dibentuk UU Otonomi Daerah. Sejumlah daerah dimekarkan. Salah satunya Maluku Utara yang merupakan hasil dari Otonomi Daerah. Di antara tujuannya yaitu untuk memperpendek pelayanan pemerintahan dan mempercepat kemajuan daerah.
"Kenapa sekarang kita belum maju-maju, jangan salahkan siapa-siapa. Salahkan diri kita sendiri karena belum pintar-pintar," urainya.
Padahal, salah satu mandat atau amanah Reformasi, selain membebasan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), juga dilakukan amandemen UUD. Di dalamnya selain membatasi masa jabatan presiden menjadi maksimal dua periode, juga ada hal penting bagaimana caranya agar Indonesia maju lebih cepat.
Artikel Terkait
Gus Jazil: Saatnya Kita Optimistis Bangkit dari Pandemi Covid-19
Gus Jazil Minta Santri Lebih Melek Digital, Sains, dan Teknologi
Hoaks Kian Marak, Gus Jazil Ajak Generasi Muda Pandai Gunakan Medsos
Peringati Maulid Nabi, Gus Jazil: Tauladani Nabi Saat Mengelola Keragaman Dengan Musyawarah
Hari Santri Nasional 2021, Gus Jazil: Santri Berkontribusi Dalam Sendi Kehidupan Berbangsa dan Bernegara