POJOKMALIOBORO.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut mewanti-wanti vaksin kedaluwarsa di beberapa daerah mulai dari Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga Daerah Istimewa Yogyakarta yang dilaporkan selama sebulan terakhir.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengaku menerima pesan khusus dari Presiden Jokowi agar kasus tersebut menjadi perhatian. Jokowi meminta agar vaksin yang terancam melewati masa tenggat penggunaan bisa segera dialihkan.
"Pak Presiden juga menekankan bahwa hati-hati dengan vaksinasi kedaluwarsa. Jadi beberapa provinsi yang laporannya sampai seperti NTT, Jateng, Yogya, perlu diperhatikan agar vaksinasinya jangan sampai kedaluwarsa," kata Budi dalam jumpa pers daring, Senin 15 November 2021.
Baca Juga: Ini Daerah di Jawa dan Bali dengan Capaian Vaksinasi di atas 70 Persen
"Kalau sudah dekat kedaluwarsa, mungkin kita mengalihkan ke provinsi-provinsi membutuhkan atau ke TNI dan Polri," tambahnya.
Kepala Dinas Kesehatan dan Pencatatan Sipil NTT Mese Ataupah sebelumnya mengakui ribuan dosis vaksin telah kedaluwarsa dan tidak bisa digunakan lagi di wilayahnya. Total vaksin yang telah kedaluwarsa angkanya disebut mencapai 5.000 dosis.
Ribuan dosis vaksin AztraZeneca itu memiliki masa kedaluwarsa per 31 Oktober 2021 dan tersebar di beberapa kabupaten/Kota di NTT.
Baca Juga: ORI Minta Kemensos Buka Identitas Jutaan Peserta BPJS Kesehatan yang Datanya Terpental
Selain di NTT, sebanyak empat ribu lebih dosis vaksin Astrazenecadi Kabupaten Kudus, Jawa Tengah juga dilaporkan melewati masa tenggat per 29 Oktober 2021. Dinas kesehatan setempat melaporkan semula menerima sebanyak 50 ribu dosis vaksin Astrazeneca pada tanggal 12 Oktober 2021.
Namun, tertera pada vaksin tersebut tanggal kedaluwarsa sampai 29 Oktober 2021. Hingga tanggal kedaluwarsa tiba, sisa vaksin yang belum disuntikkan mencapai sekitar 4.000 dosis.
Artikel Terkait
Vaksin AstraZeneca di Yogyakarta Mendekati Masa Kedaluwarsa, Menkes: Suntikan atau Dialihkan ke Daerah Lain
100 Ribu Vaksin AstraZeneca di DIY Mendekati Kadaluarsa, Pemda Distribusikan ke Wilayah Sekitar
Puan Maharani Harap Vaksin untuk Anak 5-11 Tahun Bisa Normalkan Dunia Pendidikan
BPOM Izinkan Suntik Vaksin Sinovac ke Anak Usia 6-11 Tahun
Menkes: Vaksin Booster Berbayar Mulai 2022, Ini Kisaran Harganya, Mulai dari yang Murah sampai Mahal