Bukhori Dukung Pembentukan Cyber Army MUI Demi Tertibkan Ulah Buzzer

- Senin, 22 November 2021 | 17:09 WIB
Anggota Komisi VIII DPR RI Bukhori (Foto: dok.DPR RI)
Anggota Komisi VIII DPR RI Bukhori (Foto: dok.DPR RI)

POJOKMALIOBORO.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta membentuk Cyber Army untuk melawan pendengung atau buzzer yang menyerang ulama dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi VIII DPR RI Bukhori Yusuf menyatakan dukungan atas rencana tersebut.

"Ketika berbagai konten negatif memiliki pendengungnya tersendiri yang bertugas menyebarluaskannya, maka sesungguhnya konten yang positif lebih berhak untuk disebarluaskan melalui keberadaan Cyber Army ini," ujar Bukhori di Jakarta, Senin 22 November 2021.

Baca Juga: Menkeu: Melalui UU HPP, Indonesia Bisa Minta Negara Lain untuk Tagih Pajak WP Indonesia

Politisi PKS ini menyatakan, pembentukan Cyber Army oleh MUI DKI Jakarta bukan hal yang perlu dipermasalahkan sepanjang tidak melanggar aturan yang berlaku.

Dirinya menilai pembentukan Cyber Army adalah keputusan yang tepat, karena menjadi momentum bagi mereka yang memiliki perhatian pada kebajikan untuk menunjukkan pemihakannya secara nyata dan terorganisir.  

"Tidak ada yang perlu dicemaskan jika MUI akhirnya mengambil sikap tegas dengan memanfaatkan media sosial sebagai medium perjuangan menegakan Amar Ma’ruf Nahi Munkar, dengan memperhatikan adab dan peraturan perundangan yang berlaku," terangnya.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Minuman Ini Sangat Cocok Untuk Kamu Nikmati Saat Musim Hujan, Apa Saja? Berikut Daftarnya

"Pasalnya, sepak terjang pendengung selama ini sudah berada dalam tahap yang mengkhawatirkan, lantaran merusak demokrasi dan mengancam kohesi sosial di tengah masyarakat," imbuhnya.

Lanjut Bukhori, ulah para pendengung ini terbukti telah menimbulkan ketegangan hingga pembelahan sosial diantara sesama anak bangsa akibat ujaran kebencian, fitnah, adu domba, penyampaian informasi sesat, dan tindakan perundungan terhadap pihak tertentu. Sehingga menggerus eksistensi nilai Persatuan Indonesia dalam Pancasila. 

"Sementara di sisi lain, patut disayangkan peran pemerintah selama ini juga seakan tidak berdaya dalam menertibkan ulah meresahkan para pendengung ini. Walaupun mereka telah memiliki segala instrumen yang diperlukan untuk mengatasi ulah buzzer, tidak ada upaya berarti yang manfaatnya berhasil dirasakan masyarakat," tuturnya.

Baca Juga: Muslimah Sydney Raih Nominasi Penghargaan Sastra Paling Bergengsi di Australia

Legislator dapil Jawa Tengah 1 ini menambahkan, rencana pembentukan Cyber Army oleh unsur masyarakat, yang dalam hal ini diinisiasi oleh MUI DKI Jakarta, patut dilihat sebagai ikhtiar dari warga untuk warga dalam memelihara suasana kondusif dan mengembalikan kehangatan percakapan antar sesama warga negara. 

"Inisiasi ini perlu dilihat sebagai upaya masyarakat untuk mengisi ruang kosong yang diabaikan oleh negara. Di sisi lain, saya berharap 'melawan para pendengung' ini dimaknai sebagai usaha menangkal dan meluruskan peredaran konten negatif yang menimbulkan keresahan, dengan menyajikan informasi penyeimbang yang mengacu pada fakta yang objektif dan narasi yang mengacu pada kaidah saintifik," jelasnya.

"Jadi, melawan para pendengung ini bukan dengan saling berbalas cacian sehingga menjadi kontraproduktif," imbuhnya.

Halaman:

Editor: Putri Susanti

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Kunker ke Pemkab Sleman, Ini Arahan Menpan RB

Selasa, 14 Februari 2023 | 11:38 WIB
X