POJOKMALIOBORO.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta negara-negara di dunia untuk memperbanyak sampel genome sequencing, mempersiapkan respons fasilitas kesehatan, melakukan pembatasan kegiatan masyarakat, dan menyegerakan vaksin untuk masyarakat rentan.
Hal tersebut dilakukan untuk menekan penyebaran varian baru Omicron yang saat ini sudah terdeteksi di sekitar 45 negara.
Anak-anak termasuk kelompok usia yang rentan terkena varian ini. Karena itu, pemerintah mendorong percepatan vaksinasi bagi kelompok usia tersebut.
Baca Juga: Jadwal Siaran Langsung BRI Liga 1 di Indosiar dan Live Streaming Hari Ini, Selasa 7 Desember 2021
"Tadi Bapak Presiden sudah memberikan arahan bahwa terkait dengan karantina, ini terus diberlakukan 10 hari karantina untuk yang dari luar negeri di luar 11 negara yang dilarang. Kemudian juga terkait dengan vaksin anak-anak supaya segera dimulai yang usia 6-11 tahun," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, saat memberikan keterangan pers usai mengikuti Rapat Terbatas Evaluasi PPKM yang dipimpin Presiden Jokowi, Senin 6 Desember 2021 di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Selain itu, pemerintah saat ini juga tengah menyiapkan skema untuk pelaksanaan vaksinasi booster yang direncanakan akan dilakukan di tahun mendatang. Pelaksanaan ini akan diatur melalui peraturan menteri kesehatan (Permenkes).
"Bapak Presiden juga meminta agar kegiatan booster vaksinasi sudah dipersiapkan untuk di bulan Januari. Jadi kami sedang akan memfinalkan terkait dengan vaksin berbasis PBI (penerima bantuan iuran) dan juga vaksin non PBI. Ini yang akan diatur dalam Permenkes dalam waktu yang tidak terlalu lama," terang Airlangga.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Kesehatan, Selasa 7 Desember 2021: Sagitarius Sakit Gigi, Aries Gatal-gatal
Terkait capaian vaksinasi nasional, Airlangga menyampaikan bahwa cakupan vaksinasi dosis pertama adalah sebesar 68,42% dan dosis kedua sebesar 47,55% dari target yang telah ditetapkan.
Masih terdapat 9 provinsi yang cakupan vaksinasi dosis pertamanya di bawah 50%, yaitu Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Sulawesi Tengah, Papua Barat, Maluku, Sulawesi Tenggara, Aceh, dan Papua.
Airlangga juga memaparkan mengenai persiapan jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Ia menegaskan bahwa kebijakan pembatasan kegiatan pada periode tersebut akan disesuaikan dengan imbauan dari WHO dan dituangkan dalam instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri).
Baca Juga: 10 Kota dengan Biaya Hidup Termahal di Indonesia, Salah Satunya Makassar
"Namun kegiatan-kegiatannya akan dirinci. Jadi kegiatan maksimal di mall, kemudian untuk restoran maksimal 75 persen, dan di berbagai kegiatan 75 persen. Namun ada pembatasan jumlahnya yang dimaksimalkan menjadi 50 orang dan yang traveling itu mereka yang sudah divaksin," tambahnya.
Selain itu, Airlangga mengatakan, dalam ratas juga dibahas mengenai persiapan rangkaian kegiatan G20 yang akan segera dimulai. Penerapan protokol kesehatan dengan sistem bubble akan dilakukan di tempat pertemuan dan lokasi lainnya.
"Akan ada protokol kesehatan secara bubble, dan penerapan bubble itu dilakukan di lokasi hotel, tempat pertemuan, side event, dan menggunakan aplikasi PeduliLindungi, serta seluruh peserta di tes antigen setiap hari," tukasnya.*
Artikel Terkait
Kapan Vaksinasi Covid Anak Usia 6-11 Dimulai? Ini Kata Menkes Budi Gunadi
Cakupan Vaksinasi Lengkap di RI Telah Melebihi Target WHO, Ini Sebabnya
Dokter Tirta: Hal Pertama yang Mempengaruhi Keberhasilan Penanganan Covid-19 di RI adalah Vaksinasi
Ini Daerah di Jawa dan Bali dengan Capaian Vaksinasi di atas 70 Persen
Ribuan Warga Australia Demo Tolak Vaksinasi Corona