POJOKMALIOBORO.COM - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno menjelaskan, posisi Wakil Menteri (Wamen) dalam beberapa kementerian memang ada secara kelembagaannya. Menurutnya, posisi Wamen disiapkan untuk mengantisipasi perubahan situasi yang cepat, namun hal itu tidak berarti harus selalu diisi.
"Wakil menteri memang kelembagaannya ada. Sebagian besar kementerian di perpres (peraturan presiden) kementeriannya itu memang ada posisi wakil menteri. Tetapi tidak berarti selalu diisi karena memang itu digunakan untuk mengantisipasi karena dunia ini cepat berubah, tantangan cepat berubah, sering kali ada hal-hal yang tidak terduga," ujarnya, di Jakarta belum lama ini
Pratikno mengatakan, apabila sebuah kementerian dalam situasi tertentu memerlukan seorang wamen maka posisi tersebut sudah ada.
Baca Juga: Doa Bersama Sahabat Ganjar dengan 65 Gus dan Kyai di Banjarnegara
"Mungkin ada kementerian yang dalam situasi tertentu kemudian butuh wakil menteri, posisinya itu ada. Tapi kalau tidak diperlukan ya tidak perlu diadakan, tidak perlu diisi. Itulah kebijakan Bapak Presiden mengenai wakil menteri," katanya.
Terkait posisi sejumlah wamen yang kosong di beberapa kementerian, dia mengungkapkan hingga saat ini belum ada rencana penambahan wamen sama sekali. Menurutnya, pengisian wamen tetap didasarkan pada kebutuhan kementerian tersebut.
"Setahu saya belum ada rencana penambahan wamen sama sekali. Sekali lagi, kan kita lihat situasinya. Misalnya, sekarang ini load-nya berat di (Kementerian) Kesehatan, dan di situ sudah ada wamennya. Jadi sementara ini enggak ada, belum ada rencana," jelas Pratikno.
Baca Juga: Serentak, Deklarasi Sobat Erick di 10 Provinsi Diwarnai Aksi Bagi Sembako dan Borong Dagangan PKL
Sementara itu, ketika ditanya soal posisi Wakil Menteri Sekretariat Negara, Pratikno menjawab bahwa tidak ada rencana penambahan wamen di kementerian yang dipimpinnya. Karena saat ini Kementerian Sekretariat Negara secara lembaga sudah kuat.
"Enggak, kita tidak ada rencana di Kementerian Sekretariat Negara ada wakil menteri. Kan kita timnya sudah kuat, ada Menteri Sekretaris Negara, ada Sekretaris Kabinet, dan ada Kantor Staf Presiden. Jadi enggak ada, di Kementerian Sekretariat Negara enggak ada rencana itu sama sekali," tuturnya. *
Artikel Terkait
Cerita Menteri Erick Thohir Memeluk ODHA yang Mendapat Dukungan PLN
Anggota DPR Minta Pemerintah Turunkan Harga Pertalite Jika Premium Dihapus
Presiden Jokowi Tegaskan Tidak Ada Toleransi Bagi Pelayanan Publik yang Lambat dan Berbelit
Dinilai Tidak Lagi Efisien, Menteri Sosial Hapus Direktorat Jenderal Penanganan Fakir Miskin
Presiden Jokowi Resmi Perpanjang Status Pandemi Covid-19 di Indonesia