POJOKMALIOBORO.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar memaparkan perkembangan jaringan teror nasional di Indonesia. BNPT juga menghimpun beberapa pondok pesantren (ponpes) yang diduga terafiliasi kelompok terorisme.
Diantaranya 11 ponpes terafiliasi Jamaah Ansharul Khilafah (JAK), 68 Ponpes terafiliasi Jamaah Islamiyah (JI) dan 119 Ponpes terafiliasi Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan simpatisan ISIS.
Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto, meminta BNPT tidak terburu-buru mengungkap adanya 119 ponpes terindikasi terorisme.
Baca Juga: Presiden Jokowi Sampaikan Arahan Terkait Evaluasi PPKM
Menurutnya, data tersebut seharusnya didalami lebih lanjut, karena hal itu akan menimbulkan keresahan dan prasangka di tengah masyarakat.
"Terjadi sekarang justru pesantren mendapatkan stigma negatif seakan-akan berkaitan dengan teroris. Niatnya menyelesaikan masalah, tapi justru yang muncul masalah baru," ujar Yandri dalam keterangan persnya, Senin 31 Januari 2022.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu, mengusulkan kepada BNPT untuk berdialog bersama pihak ponpes. Serta pengasuhnya untuk bersama-sama menghadapi potensi lahirnya terorisme dan radikalisme.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Luar Jawa Bali Meningkat, Airlangga: Segera Perketat Prokes
"Sebagai Ketua Komisi VIII DPR RI saya siap menjadi fasilitator dialog antara Pesantren dan BNPT serta umat Islam secara umum. Jangan sampai yang ada justru saling curiga dan prasangka," ucap Yandri.
Yandri mengatakan, BNPT harus terbuka mengenai parameter yang digunakan ketika mengkategorikan pesantren terafiliasi dengan terorisme. Agar tak menimbulkan pandangan negatif di masyarakat.
"Warga Negara Indonesia juga yang seharusnya dibina dan bukan serta merta dihukum. Mereka adalah saudara-saudara kita yang kita ajak dialog, ini bukan dengan musuh, tapi dengan saudara sebangsa," katanya.*
Baca Juga: Cek 20 Link Gratis Twibbon Tahun Baru Imlek 2022
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari PojokMalioboro.com. Mari bergabung di Grup Telegram "News Room PojokMalioboro.com", caranya klik link https://t.me/newsroom_pojokmalioboro, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel
Artikel Terkait
Pemerintah Terus Mendorong Peningkatan Vaksinasi Covid-19 Bagi Anak
Jokowi Pastikan Pemberian Vaksin Covid-19 Dosis Ketiga Gratis
Gus Muhaimin: Pastikan Stok Pupuk Subsidi Aman
Menteri PANRB Terbitkan Ketentuan Pembatasan Bepergian ke Luar Negeri untuk ASN
Omicron Melonjak, Luhut Minta Perusahaan untuk WFH