POJOKMALIOBORO.com - Orang kaya yang memiliki rekening pribadi di atas Rp 1 miliar makin banyak. Itu merupakan ironi karena pandemi Covid-19 justru melahirkan banyak pemilik rekening gendut.
Hal demikian menunjukkan orientasi ekonomi nasional mengejar pertumbuhan tinggi yang tidak berkualitas, dan berpihak kepada segelintir orang-orang kaya.
Rektor Universitas Widya Mataram Yogyakarta (UWMY) Prof. Dr.Edy Suandi Hamid, MEc menyatakan, terdapat situasi kontraksi di saat pandemi yang menurut awam terjadi kesulitan ekonomi, faktanya pemilik rekening gendut justru lahir pada dua tahun periode pandemi (2020 dan 2021).
Baca Juga: PBTY XVII Resmi Dibuka, Bisa Disaksikan Melalui Kanal Youtube PBTY Channel
Terdapat sebanyak 317.772 pemilik rekening bank sebesar Rp 2 miliar dan 110.892 pemilik rekening sebesar Rp 5 miliar pada 2020.
Kemudian sebanyak 312.385 pemilik rekening sebesar Rp 2 miliar dan sebanyak 117.198 pemilik rekening total sebesar Rp 5 miliar pada 2021.
“Kita bisa melihat pada masa pandemi justru orang kaya naik jumlahnya,” kata dia Sabtu 12 Februari 2022.
Baca Juga: Gandeng Dompet Dhuafa, PT Agrinesia Raya Salurkan Zakat untuk Pemberdayaan Pendidikan dan UKM
Pernyataan itu disampaikan dalam forum Solidaritas Kemanusiaan yang menyelenggarakan Dialog Kemanusiaan dengan tema “Mungkinkah Pertumbuhan Ekonomi Beriring Langkah dengan Pemajuan Kemanusiaan? Dua narasumber lain dalam forum itu Prof. Dr. Nurhayati Rahman MS (Universitas Hasanudin) dan Prof. Dr. Heru Kurnianto Tjahjono, SE, MM (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta).
Prof Edy Suandi Hamid menjelaskan pertumbuhan jumlah orang kaya pada dua tahun masa pandemi lebih tinggi dibanding tiga tahun masa normal.
Pada 2019 terdapat 283.263 pemilik rekening Rp 2 miliar, dan 105.912 pemilik rekening Rp 5 miliar. Pada tahun sebelumnya, 2018, terdapat 243.606 pemilik rekening sebesar Rp 2 miliar dan 98.089 pemilik rekening Rp 5 miliar, dan 2017 terdapat 232.503 pemilik rekening Rp 2 miliar dan Rp 97.231 pemilik rekening Rp 5 miliar.
Baca Juga: Terus Meningkatnya Kasus Covid-19, Apotek K-24 Luncurkan Layanan K24 Isoman Store
“Orang-orang kaya di Indonesia semakin banyak, bahkan ada yang masuk dalam golongan orang-orang kaya di Asia. Masalahnya, masih banyak juga yang tidak memiliki rekening bank, dan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pokok dari hari ke hari,” tambah dia.
Menurutnya, situasi tersebut menunjukkan tingkat ketimpangan Indonesia makin nyata, apabila dilihat pertumbuhan kekayaan orang kaya jauh lebih besar dari orang miskin. Ini maknanya ketimpangan makin lebar. Dari data Rasio Gini Indonesia (RGI) mengalami kenaikan.
Apabila 1964 sebesar 0.379 menjadi 0.381 pada 2021. RGI menjadi indikator tingkat ketimpangan pengeluaran secara menyeluruh. Niilai RGI antara 0 hingga 1.
Artikel Terkait
Cara Cek Status Penerima Bansos PKH yang Cair Bulan Februari 2022 di cekbansos.kemensos.go.id
Dukung KSPN Danau Toba, Kemenhub Bangun 13 Pelabuhan Penyeberangan di Sumut
Waktu Karantina PPLN Diperpendek, Ini Penjelasan Menko Marves
Korupsi Rp 50 juta Cukup Kembalikan Kerugian Negara, Ketua Umum LBH INTAN: Jaksa Agung Telah Melanggar Hukum
Cegah Pungli dan Korupsi, Mendagri Dorong Pemda Miliki Mal Pelayanan Publik