POJOKMALIOBORO.com - Setelah membuka secara resmi Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 di Nusa Dua Bali Rabu 25 Mei 2022, Presiden Jokowi mengunjungi pameran Rumah Resiliensi Indonesia yg berada di Bali Colection Nusa Dua.
Wakil Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Rahmawati Husein, PhD., bersama tim Kemenko PMK memandu presiden mengunjungi satu demi satu stand pameran sejak dari pintu gerbang pameran.
Ketika mengunjungi stand MDMC yang berada pada urutan pertama, Presiden mendapat gambaran peran Muhammadiyah dalam upaya pengurangan risiko bencana. Program Rumah Sakit Aman Bencana (RSAB), Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) dan Masyarakat Tangguh Bencana (MASTANA) menjadi program Muhammadiyah yang terus dilakukan inovasi terutama dalam masa pandemi Covid-19.
Baca Juga: Ini Pesan Anggota DPRD kepada Pj Walikota Yogyakarta
Presiden mendapat penjelasan tentang program UBAH yang merupakan inovasi MDMC dalam upaya menerapkan prinsip - prinsip SPAB agar menjadi lebih mudah diterapkan secara mandiri oleh sekolah-sekolah.
Program ini membangun usaha perubahan perilaku siswa dan guru melalui micro influencer untuk pembelajaran tatap muka aman selama pandemi Covid-19, yang bisa dikembangkan untuk menghadapi ancaman bencana secara umum.
Presiden juga mendapat penjelasan tentang program SAHABAT sebagai inovasi program MASTANA selama pandemi Covid-19. Program ini mengusahakan kemampuan relawan desa untuk mengelola data pandemi dengan teknologi informasi dan membangun koordinasi pemangku kepentingan desa untuk bencana secara umum.
Inovasi tersebut sesuai dengan isi pidato Presiden Jokowi dalam pembukaan GPDRR yang menekankan pentingnya untuk memperkuat budaya dan kelembagaan siaga bencana yang antisipatif, responsif, dan adaptif menghadapi bencana.
"Pendidikan aman bencana serta kelembagaan pemerintahan dan sosial yang sinergis dan tanggap terhadap bencana harus menjadi prioritas kita bersama," demikian isi pidato tersebut.
Peran Faith Based Organization
Baca Juga: Seluruh Pejabat KLHK Mendapat Pembekalan Penguatan Anti Korupsi dari KPK
Rahmawati yang juga unsur pengarah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta pernah menjadi anggota penasehat lembaga PBB untuk bantuan darurat kemanusiaan (UNCERF) juga menyampaikan, capaian Muhammadiyah dalam tanggap darurat dan rehabilitasi rekonstruksi bencana yg rata - rata setiap tahunnya berkisar 100-200 kejadian kebencanaan di Indonesia.
Rahmawati juga menyampaikan, kepada presiden bahwa yang khas dari Indonesia dan bisa disampaikan sebagai praktik baik untuk dunia adalah adanya usaha pengurangan risiko bencana yang sangat aktif diusahakan organisasi berbasis agama atau Faith Based Organization dengan gerakan yang solid melalui Humanitarian Forum Indonesia dimana Muhammadiyah aktif dan menjadi salah satu pendirinya.
Rahmawati menjelaskan, di sela-sela kunjungan pameran bahwa inisiatif PRB di Indonesia juga diusahakan bersama melalui berbagai platform seperti Sekretariat Nasional SPAB, Konsorsium Pendidikan Bencana (KPB), aliansi NGO Sejajar, serta Gerakan Solidaritas dan Kedermawanan yang sebagian anggotanya mengikuti pameran dan dikunjungi presiden di arena Rumah Resiliensi Indonesia - GPDRR kali ini.
Artikel Terkait
Pemerintah Kembali Lanjutkan Kebijakan PPKM
Haedar Nashir: Industri Halal dan Pariwisata Perlu Digarap Serius oleh Muhammadiyah
Bukhori Dorong Pemerintah Indonesia Desak Singapura Cabut Tuduhan Ekstremisme terhadap UAS
Empat Menteri Tegaskan Dukung Penguatan UMKM Perempuan dan Implementasi Kesetaraan Gender
Kunjungi Pasar Muntilan, Presiden Jokowi Cek Langsung Harga Minyak Goreng