POJOKMALIOBORO.com - Dukung pengembangan sektor pendidikan digital bagi pelajar dan demi mewujudkan inisiasi pembangunan berkelanjutan serta mengakselerasi pertumbuhan sektor pendidikan dalam negeri, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menghadirkan program bantuan Electronic Device Donation for Education (Eduvice).
Program ini diluncurkan sebagai bentuk komitmen dalam mengurangi sampah elektronik (E-Waste) dengan memberdayakan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk melakukan perbaikan alat elektronik sebagai bagian dari praktik pembelajaran.
Sehingga alat tersebut dapat digunakan kembali oleh sekolah atau pelajar yang membutuhkan sebagai media pembelajaran digital.
Baca Juga: Mendag Ingatkan Kerja Sama Adalah Kunci Penting dalam Menghadapi Ancaman Resesi
Program Eduvice diresmikan beberapa waktu lalu melalui siaran langsung pada YouTube TJSL Telkom dalam bentuk talkshow bertajuk 'E-waste Unwasted: Sampah Eletronikmu, Ruang Belajarku' menghadirkan Mohamad Bijaksana Junerosano (Founder & CEO Waste4change), Yuki Kato (Influencer) dan Haiva Muzdaliva (Managing Director Indonesia Mengajar).
Eduvice membuka donasi berupa sampah elektronik, yang ditujukan untuk keluarga besar TelkomGroup berupa laptop, ponsel dan tablet berspesifikasi Android, dengan melakukan registrasi melalui website Eduvice dan menyerahkan sampah elektronik tersebut pada drop box yang sudah disediakan.
Drop box ini tersedia di empat titik kantor Telkom: Graha Merah Putih Gatot Subroto Jakarta Selatan, Menara Multimedia Telkom Kebon Sirih, Kantor Witel Jakarta Barat, dan Graha Merah Putih Telkom Japati Bandung.
Baca Juga: Masuki Tahun Politik, Presiden Jokowi Minta Parpol Jaga Persaingan secara Sehat
Senior General Manager CDC Telkom, Hery Susanto mengatakan, sampah elektronik yang berbahaya bagi lingkungan sekitar ternyata dapat memberikan banyak kebermanfaatan bagi anak-anak sekolah untuk dapat mengakses pembelajaran secara digital.
"Terutama di daerah tertinggal dan kami yakin program Eduvice dapat meningkatkan ekosistem pendidikan digital dalam negeri guna mencetak generasi yang berdaya saing dan tentunya berdampak baik juga bagi lingkungan," kata Hery Susanto, Jumat, 11 November 2022.
Sampah elektronik yang terkumpul nantinya akan dipilah kembali untuk diperbaiki dan didistribusikan kepada sekolah atau pelajar yang membutuhkan, terutama yang berlokasi di daerah 3T (Terluar, Terdepan, Tertinggal).
Baca Juga: Kasus Covid-19 Mulai Naik, Pemerintah Imbau Masyarakat Segera Vaksin Booster
Alat elektronik yang tidak memungkinkan untuk diperbaiki akan disalurkan pada lembaga pengolah sampah elektronik yang memiliki legalitas dari pemerintah. "Sehingga dapat diolah dengan tepat," tandas Hery.
Hingga saat ini, 171 perangkat yang terdiri dari 72 smartphone, 15 laptop, 13 tablet dan 72 uncategorized devices telah diperbaiki. Dan akan segera didistribusikan kepada penerima manfaat di sekitar wilayah operasional Telkom. *
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari PojokMalioboro.com. Mari bergabung di Grup Telegram "News Room PojokMalioboro.com", caranya klik link https://t.me/newsroom_pojokmalioboro, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel
Artikel Terkait
IFSOC: RUU PPSK Harus Menjaga Kepercayaan Publik Terhadap Sektor Keuangan
Partai Gelora Berharap Kebijakan Second Home Visa Disosialisasikan Terlebih Dahulu
Soal Rezimentasi Agama, Begini Pandangan Muhammadiyah
COP 27 Mesir: Menko Luhut Tegaskan Langkah Indonesia dalam Pengurangan Emisi Karbon
Presiden Jokowi Bisa Dapatkan Penghargaan Nobel Apabila Bisa Memfasilitasi untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina