Ekonomi Dunia 2023 Gelap, Karena Washington Melihat Rusia dan China Kompetitor Strategis, bukan Mitra

- Kamis, 22 Desember 2022 | 10:25 WIB
Gelora Talks: Geopolitik Outlook 2023 (dok. Partai Gelora)
Gelora Talks: Geopolitik Outlook 2023 (dok. Partai Gelora)

Ditambah lagi proyeksi IMF bahwa akan terjadi krisis ekonomi global di tahun 2023. Hal ini juga akan mempengaruhi kondisi di Indonesia.

Baca Juga: Anis Matta Berharap Pemilu 2024 Sesuai Jadwal, Tidak Ada Penundaan

Namun Imron optimis, dengan mengatakan Indonesia masih beruntung sebab ekonomi Indonesia tidak terlalu jatuh. Indonesia juga memiliki sumber daya alam yang ada tidak dimiliki negara lain dan sangat dibutuhkan.

Bahkan neraca ekonomi Indonesia juga surplus, sementara beberapa negara lain mengalami kesulitan.

"Ini yang menurut saya yang akan mempengaruhi perkembangan kita di masa yang akan datang, terutama di tahun 2023 mendatang, agak gloomy," kata imron.

Baca Juga: Terkait Perlu Adanya Aturan Turunan dalam Perppu Pemilu, Ini Kata Sufmi Dasco

Terlepas dari hal itu, lanjut dia, dunia saat ini tidak bisa di monopoli oleh satu dua atau lebih negara. Washington mendeklarasikan bahwa China dan Rusia merupakan kompetitor strategis yang harus dihadapi, baik masa lalu, sekarang, maupun di masa yang akan datang.

"Tetapi berapa pun besarnya kekuatan mereka, karena dunia ini kita share bersama, satu sama lain saling berhubungan. Pola ini yang akan mendikte cerah atau gelapnya prospek dunia di masa-masa yang akan datang," ujarnya.

Imron menegaskan, perang Rusia Ukraina telah merusak rantai pasok dunia seperti suplai ke Eropa, serta gandum dan pupuk ke seluruh dunia.

Baca Juga: Jelang Nataru, Kementan Perlu Genjot Produksi Pangan Guna Tekan Harga

"Jadi yang paling menderita dari perang Rusia-Ukraina ini adalah Uni Eropa, terutama Jerman. Uni Eropa itu mesin pertumbuhan ekonomi dunia. Perang ini menambah komplikasi dan merusak rantai pasok dunia," tegas mantan diplomat senior ini.

AS Bisa Tiru Indonesia

Sedangkan mantan Diplomat AS yang juga Pengamat Stanley Harsha mengatakan, sistem demokrasi dan budaya Indonesia bisa diadopsi AS dan negara lainnya di dunia. Sebab, demokrasi dan budaya di Indonesia mengedepankan perdamaian, bukan konflik atau perang.

"Istri saya orang Solo, punya dua anak. Mereka halus seperti istri saya, tetapi sangat disiplin seperti saya. Indonesia bisa jadi model yang sangat bagus bagi dunia. Dan Amerika akan lebih bagus, kalau bisa terima budaya di sini, ada unsur dari budaya indonesia," kata Stanley.

Baca Juga: Bantuan Pasang Baru Listrik PLN, 1.920 Rumah Tangga di Papua Dapat Penerangan Gratis

Halaman:

Editor: Ibrahim Umar

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X