POJOKMALIOBORO.com - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia bernomor urut 7 pada Pemilu 2024, Fahri Hamzah menilai pro kontra rencana kenaikan biaya Haji 2023 bisa menjadi momentum bagi pemerintah untuk mengubah pola pikir (mindset) dalam pelaksanaan ibadah Haji.
Selama ini, pemerintah Indonesia selalu memiliki pola pikir sebagai konsumen, bukan penyelenggara Haji. Hal ini tentu saja berdampak pada tingginya biaya Haji, serta buruknya pelayanan terhadap para jemaah Haji Indonesia.
"Mindset pemerintah saat ini, bahwa kita adalah konsumen. Menurut saya Indonesia sebagai negara muslim terbesar harus pindah dari mindset konsumen, kepada mindset penyelenggara Haji," ujar Fahri dalam Gelora Talk ke-80 bertajuk 'Pro Kontra Rencana Kenaikan Ongkos Haji', Rabu 1 Februari 2023.
Baca Juga: Presiden Jokowi Sampaikan Pasar Seni Sukawati Siap Terima Wisatawan
Menurut Fahri, pemerintah Arab Saudi membutuhkan mitra dalam penyelenggaraan Haji. Sehingga Indonesia, harus ikut terjun dalam penyelenggaraan Haji di Arab Saudi.
Sejauh ini, kata Fahri, beberapa negara seperti Turki dan Malaysia misalnya, telah lebih dulu terjun dalam penyelenggaraan Haji. Dua negara ini, mengatur penyelenggaraan hajinya secara masif, sehingga memberikan manfaat dan keuntungan bagi para jemaah hajinya.
"Saudi Arabia itu perlu teman dalam penyelenggaraan Haji. Negara Lain sudah masuk kepada penyelenggaraan Haji secara lebih masif. Turki misalnya cukup masif, Malaysia cukup masif," jelas Fahri.
Baca Juga: Eko Suwanto Menilai Honor Satlinmas pada Pemilu 2024 Perlu Naik Jadi Rp 700 Ribu
Jika Indonesia ikut serta dalam penyelenggaraan Haji, lanjut Fahri, dapat membuat efek yang baik kepada jemaah Haji dalam negeri.
"Efek dari kita kepada penyelenggaraan Haji, tidak saja Haji secara umum penyelenggaraannya lebih baik. Tapi itu juga akan memberikan efek baik untuk jemaah Indonesia," katanya.
Karena itu, Wakil Ketua DPR Periode 2009-2014 ini meminta pemerintah Indonesia tidak memiliki mental 'tangan di bawah' saat berdiplomasi dengan Pemerintah Arab Saudi. Tetapi Indonesia, harus memiliki sikap dalam berdiplomasi dengan Arab Saudi.
Baca Juga: 85 Karyawan Trans Jogja Kena PHK, Adukan Nasibnya ke DPRD DIY
"Saya waktu itu mengusulkan kepada diplomasi Indonesia. Jangan berdiplomasi kepada Saudi Arabia dengan mental tangan di bawah. Saya usulkan mental tangan di atas," ungkap Fahri.
Bahkan ia menyarankan agar Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menginvestasikan dana Haji kepada penyelenggaraan Haji di Arab Saudi. Karena dengan investasi pada penyelenggaraan Haji, bakal menguntungkan jemaah Indonesia.
"Kita baru bicara uang cash di BPKH yang diperuntukkan untuk Penyelenggaraan Haji, dan investasi Haji. Yang harusnya diinvestasikan lebih banyak di Tanah Suci dan dengan jaminan hasil yang lebih besar," ucap Fahri.
Artikel Terkait
Partai Gelora Rekomendasikan 'Tiga Kunci' Antisipasi Situasi Ancaman Bencana Alam
Partai Gelora Kritik Keras Pernyataan Ketua KPU RI soal Sistem Proporsional Tertutup pada Pemilu 2024
Partai Gelora Minta Pemerintah Sediakan Fasilitas Kesehatan dan Jaminan Sosial Bagi Petugas Pemilu 2024
Partai Gelora akan Bentuk Kementerian Kebudayaan Apabila Memenangi Pemilu 2024
Partai Gelora Usulkan Dana Desa Ditingkatkan Jadi Rp 5 Miliar dan Kepala Desa Digaji Rp 15 Juta per Bulan