POJOKMALIOBORO.com – Sejumlah legenda sepak bola asal Bandung berkumpul dalam sebuah wadah bernama Bandung Old Stars for GP. Wadah ini menjadi ajang pertemuan para pemain bintang Persib era 1980 dan 1990an dalam menjalankan sejumlah kegiatan bersama masyarakat hingga ke pelosok Jawa Barat.
Melalui berbagai pertandingan sepak bola persahabatan, para pemain veteran ini mengajak semua kalangan untuk tetap menjaga kerukunan, kebersamaan dan kegembiraan di tengah masyarakat, khususnya di Jawa Barat.
Kehadiran para legenda sepak bola yang tergabung dalam Bandung Old Stars for GP ini diharapkan mampu memberi dampak positif pada masyarakat, khususnya di bidang olahraga sepak bola.
Baca Juga: Heboh, Cahaya Kuning Merah Menyala Terbang di Langit Yogyakarta
Betapa tidak, para pemain veteran sepak bola ini dinilai dapat memberi inspirasi pada masyarakat bahwa faktor usia tidak menghalangi seseorang untuk tetap sehat melalui olah raga.
Selain itu, kehadiran para bintang Persib era 1980 dan 1990an untuk bermain bola hingga ke berbagai pelosok Jawa Barat sekaligus menunjukkan sepak bola adalah olah raga milik semua kalangan, tidak hanya milik masyarakat perkotaan.
Direktur Kreatif Bandung Old Stars for GP, Rudy Farid Sagir tidak menampik jika gerakan Bandung Old Stars for GP dinilai terafiliasi pada sosok salah satu capres dalam Pemilu 2024.
Namun menurut Rudy, gerakan Bandung Old Stars for GP tidak memiliki niat politik untuk ditonjolkan.
"Sejujurnya, kami ingin membangkitkan para legenda Persib untuk kembali aktif berbagi manfaat kepada masyarakat. Kami ingin mengajak masyarakat lebih santai menghadapi pemilu, tanpa ketegangan dan permusuhan," ujarnya saat peluncuran gerakan Bandung Old Stars for GP di Bandung, Kamis, 14 September 2023.
Rudy juga memastikan para legenda bola ini tidak serta merta mengampanyekan pilihan politiknya saat turun ke lapangan.
"Mereka hanya bermain bola persahabatan dengan tim setempat, melakukan coaching clinic, dan mengajak masyarakat bergembira lewat olahraga yang mereka sukai," terangnya.
Sementara itu, Manajer Bandung Old Stars for GP, Ignas Yulinar menambahkan, dia dan rekan-rekannya merasa senang karena sekarang memiliki satu wadah untuk tetap bisa bermain bola dan berbagi keterampilan dengan masyarakat yang mereka kunjungi.
Baca Juga: Dua Ratus Ribu Lebih Mahasiswa di Yogyakarta Terancam Tidak Bisa Nyoblos saat Pemilu 2024
Artikel Terkait
FIFA Rekomendasikan Beberapa Hal, PSSI Siap Benahi JIS
Soal Kanjuruhan, Erick Thohir: Tak Ada Yang Bisa Gantikan Kehilangan Keluarga Korban
Tragedi Kanjuruhan, Erick Thohir: PSSI Dukung Hukuman Maksimal
Liga Super ASKAB PSSI, Wabup Dukung Penjaringan Potensi Atlet Sepakbola Profesional Sleman
Timnas Indonesia U-23 Gilas China Taipei 9-0, Terbesar Sejak 22 Tahun Lalu