Kalaulah kita berbeda agama, ras, suku, dan golongan tetapi kita sama-sama satu bangsa yang berperikemanusiaan. Kita wajib saling menjaga sebagai suatu bangsa yang utuh. Sebaliknya, bangsa ini akan menjadi lemah apabila tidak ada kepedulian, toleransi, dan moderasi dalam beragama. Ekuilibrium agama dan negara menjadi urgent adanya dalam mewujudkan kerukunan hidup warga negara Indonesia.
(Sutiyono, M.Pd. | Dosen Pancasila di Program Studi PGSD FIP, Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta)
Artikel Terkait
Jokowi Teken Perpres Dana Abadi Pesantren, Gus Jazil: Kado Istimewa Jelang Hari Santri
Wapres: Dana Abadi Komitmen Kuat Pemerintah untuk Dunia Pendidikan
Dana Abadi Santri, Ini Kata PWNU DIY
Biaya Membengkak, Herman Khaeron Minta BPK Audit Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Lambatnya Serapan Anggaran Pemda Perlu Dievaluasi