POJOKMALIOBORO.com - Sebagai salah satu amal usaha pendidikan Muhammadiyah, Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) harus mengimplementasikan hasil Muktamar Ke 48 Muhammadiyah dalam kehidupan kampus.Hal tersebut disampaikan oleh Masrukhi, Rektor Unimus pada Kamis, 29 Desember 2022 dalam acara Kabar Muhammadiyah.
Masrukhi memaparkan, terdapat tujuh hasil keputusan Muktamar Ke 48 Muhammadiyah yang menurutnya merupakan oleh-oleh paling substantif bagi para pengurus persyarikatan dan pimpinan amal usaha Muhammadiyah.
Yakni Pertama, Peneguhan keislaman dan ideologi Muhammadiyah; Kedua, Penguatan dan penyebaran pandangan Islam berkemajuan; Ketiga, Memperkuat dan memperluas basis umat di akar rumput.
Baca Juga: Munculnya Perppu No 2 Tahun 2022, Sekjen KSPN Menyayangkan atas Tergesa-gesanya Perppu Itu Lahir
''Yang keempat, Mengembangkan amal usaha Muhammadiyah unggulan dan kekuatan ekonomi. Kelima, Berdakwah bagi masyarakat milenial, Keenam, Reformasi kaderisasi dan diaspora kader ke berbagai lingkungan dan bidang kehidupan, dan Ketujuh, Digitalisasi dan itensitas internasionalisasi,'' terang Masrukhi.
Ketujuh poin ini disebut Masrukhi bahkan sudah sejak lama diterapkan dalam kehidupan kampus Unimus Semarang.
Terkait poin penguatan dan penyebaran pandangan Islam berkemajuan, Masrukhi menekankan bahwa Islam yang mempunyai tujuan menurut al-Qur’an adalah rahmatan lil alamin haruslah disosialisasikan kepada warga kampus.
Baca Juga: Status PPKM Resmi Dicabut, Ini Kebijakan Pemda DIY
''Islam berkemajuan akan terwujud manakala masyarakat Islam, masyarakat Muhammadiyah memahami, menghayati, nilai Islam dalam al-Qur’an dan al Hadits secara komprehensif serta diterapkan dalam khidupan sehari-hari untuk memberi kontribusi positif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara,'' jelasnya.
Masrukhi menyebut, upaya pengembangan Unimus sebagai salah satu amal usaha Muhammadiyah agar dapat menjadi unggulan terus dilakukan.
''Unimus sedang menata diri untuk meraih akreditasi unggul dan mengembangkan media perkuliahan yang diselaraskan dengan masyarakat, mahasiswa yang merupakan kelompok milenial yang tata cara pembelajarannya tidak bisa disamakan dengan tata cara perkuliahan tradisional,'' tuturnya.
Terkait gerak internasionalisasi Unimus, Masrukhi menyebut bahwa Unimus terus mengembangkan dan menambah kerjasama internasional dalam bentuk riset kolaborasi internasional, pengabdian masyarakat internasional.
''Tujuh poin penting hasil Muktamar ini terus kami kembangkan dalam program Renstara yang ada di Unimus Agar perjalanAn lembaga ini senafas dengan visi misi persyarikatan Muhammadiyah,'' pungkas Masrukhi. *
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari PojokMalioboro.com. Mari bergabung di Grup Telegram "News Room PojokMalioboro.com", caranya klik link https://t.me/newsroom_pojokmalioboro, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel
Artikel Terkait
UKDW Kukuhkan 342 Wisudawan secara Luring
Tantangan Kerja Generasi Muda Harus Melakukan Inovasi, Adaptasi dan Kolaborasi
Mengapresiasi Dunia Pendidikan, Majelis Dikdasmen PWM DIY Menggelar Anugerah Pendidikan Berkemajuan 2022
TIM PKM UAD Gelar Pelatihan Digitalpreneur untuk UMKM
DPR dan Pemerintah Sepakat Sekolah Tidak Wajib Implementasikan Kurikulum Merdeka