Partai Gelora: Pemilu 2024, Pemuda Jangan Jadi Objek Lagi, Tapi Harus Jadi Subjek dalam Politik

- Kamis, 16 Maret 2023 | 10:13 WIB
Gelora Talks #84 (Dok.Partai Gelora)
Gelora Talks #84 (Dok.Partai Gelora)

POJOKMALIOBORO.com - Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia berharap peran aktif pemuda dalam pemilu 2024 mendatang agar tidak lagi menjadi objek, tetapi subjek dalam politik.

Sehingga terjadi gelombang perbaikan dan pembaruan terhadap perasaan masyarakat, yang menginginkan Indonesia lebih makmur, maju dan tegaknya negara berdasarkan hukum.

"Jadi kita melihat, bahwa salah satu inti utamanya itu adalah pemuda ini jangan jadi objek. Jadi dia bukan lagi menjadi objek, tetapi adalah subjek pelaku dalam politik," kata Rico Marbun, Ketua Bidang Pemenangan pemilu (Bappilu) DPN Gelora">partai Gelora dalam diskusi bertajuk 'pemilih muda dan Konstestasi pemilu 2024, Apa Harapan Mereka?, Rabu 15 Maret 2023 sore.

Baca Juga: Pemkot Yogyakarta Pantau Ketersediaan dan Kualitas Cadangan Beras

Karena itu, kata Rico, kenapa pemuda saat ini paling dominan dalam menolak isu penundaan pemilu 2024. Sebab, pemuda memiliki keberanian, baik dalam hal pemikiran maupun tindakannya secara langsung.

Dimana pemuda melihat perlunya pergantian kepemimpinan saat ini agar ada perbaikan kondisi sekarang, sehingga pemilu harus sesuai jadwal.

Hal inilah yang menyebabkan masyarakat optimis, bahwa pembaruan tersebut bisa diperjuangkan dalam pemilu 2024 mendatang. Tetapi, syaratnya harus ada pelibatan secara aktif pemilih muda.

Baca Juga: Obyek Wisata Alam di Wilayah Taman Nasional Gunung Merapi Ditutup Sementara

"Situasi kita kan gini-gini saja terus, kita penghasil sawit terbesar di dunia, tetapi minyak goreng langka dan mahal. Kita negara agraris, tapi beras mahal dan impor, belum lagi batubara. Hal inilah yang mendorong kita membuat partai, karena solusinya memang politik. Dan kita akan melibatkan pemilih muda secara aktif," katanya.

Ketua Bappilu Gelora">partai Gelora ini mengungkapkan, jumlah pemilih muda saat ini mencapai 60 persen dari jumlah pemilih secara keseluruhan. Sehingga menjadi pasar yang sangat potensial untuk diperebutkan suaranya dalam pemilu 2024.

"pemilih muda itu mencapai angka yang sangat besar, sekitar 60 persen. Jika melihat demografis, itu usianya antara 17-40. Jadi artinya dari dua pertiga pemilih, 60 persen itu pemilih muda, itu pangsa pasar yang sangat besar. Ini yang akan diperebutkan oleh semua partai politik, termasuk Gelora">partai Gelora," ujarnya.

Baca Juga: Abu Vulkanik Erupsi Gunung Merapi Mengarah ke Barat Laut

Sehingga Gelora">partai Gelora yang mendapat nomor urut 7 dalam pemilu 2024 berpandangan ini, bahwa pemuda harus menjadi subjek dalam politik, tidak menjadi komoditas politik, karena besarnya jumlah demografi tersebut.

"Kita jangan terjebak terus dari sisi demografi, istilahnya hanya memperjuangkan aspirasi generasi muda terus, tetapi harus ada pelibatan secara aktif pemuda atau pemilih muda," katanya.

Rico Marbun mengingatkan terhadap pihak-pihak yang terus mendorong isu-isu penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan presiden, bisa memicu para pemuda untuk melakukan perlawanan.

Baca Juga: KUR BRI 2023 Sudah Dibuka, Yuuk Intip Syarat dan Ketentuannya

Halaman:

Editor: Ibrahim Umar

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Politik Keumatan Dinilai Mengalami Penyempitan Makna

Kamis, 16 Februari 2023 | 10:29 WIB

Ketum Partai Golkar Resmi Umumkan Calon Presiden

Minggu, 22 Januari 2023 | 02:03 WIB

Koalisi Bersama Nasdem dan Demokrat, PKS Optimis

Rabu, 18 Januari 2023 | 20:02 WIB
X