POJOKMALIOBORO.com - Badan Kesbangpol DIY bersama Forum Lembaga Legislatif Mahasiswa Indonesia (FL2MI) DIY menggelar pendidikan politik yang diikuti oleh para pemuda, Kamis, 6 April 2023 di Prima Inn Hotel Malioboro Yogyakarta.
Dalam pendidikan politik yang mengambil tema "Peran Pemuda Mengantisipasi Politik Identitas dan Hoax Menjelang Pemilu 2024" Kepala Bidang Politik Dalam Negeri Badan Kesbangpol DIY, Bagas Senoadji, menyebutkan pendidikan politik adalah proses pembelajaran dan pemahaman tentang hak dan tanggungjawab setiap warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Pendidikan politik memiliki peranan penting untuk memperkuat konsolidasi demokrasi Indonesia," ujar Bagas.
Baca Juga: Jadi King Maker Baru di 2024, Pasangan Capres-Cawapres Koalisi Besar Tergantung Jokowi
Apabila dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam kehidupan berdemokrasi, sambung Bagas tentunya akan berbanding lurus dengan meningkatnya kedewasaan dan membangun karakter bangsa untuk memelihara persatuan dan kesatuan bangsa.
Pada kesempatan yang sama, Komisioner Bawaslu DIY, Bayu Mardinta Kurniawan menyampaikan peran strategis pemuda dalam pengawasan partisipatif Pemilu 2024.
"Peran pemuda dalam penyelenggaraan demokrasi adalah sebagai penentu masa depan demokrasi, ketidakpuasan dan perubahan perlu dikawal dengan partisipasi, bukan dengan apatisme, nalar kritis suara muda mempunyai bargain position dalam kekuasaan (keputusan politik), dan juga sebagai agen perubahan, pemuda harua mendobrak demokrasi transaksional ke arah yang lebih programatik (gagasan)," kata Bayu.
Baca Juga: Peran Mahasiswa Dalam Menciptakan Kondusifitas Kamtibmas di DIY
Ditambahkan Bayu, selain menjadi pemilih maupun penyelenggara, kanal partisipasi pemuda perlu didorong aktif melalui pengawasan partisipatif.
"Pentingnya pengawasan partisipatif dalam konteks penyelenggaraan pemilu adalah mereduksi potensi konflik, menghindari krisis kepercayaan masyarakat. Dalam dimensi demokrasi sebagai mekanisme kontrol dari kewenangan absolut, menghindari apatisme publik terhadap demokrasi, konteks masa depan bangsa, menjaga kapasitas pemimpin yang berkualitas, mendorong orientasi calon pemimpin bangsa pada pembangunan demokrasi (Polisosbudhankam) dan lingkungan," jelas Bayu.
Sementara, Ken Zachary dari Mafindo Komisariat UIN SUKA Yogyakarta pada pendidikan pemilu kali ini mengajak untuk mengenal lebih jauh tentang hoax.
Baca Juga: Gelaran Metaverse Fashion Week 2023, Begini Cara Mengelola Fashion Digital Anda dengan Aman
"Hoax itu ketidakbenaran suatu informasi atau bisa disebut sebagai berita bohong," kata Ken.
Tujuan dibuat hoaks menurut Ken adalah sengaja dibuat untuk mencapai tujuan tertentu dan mendapatkan keuntungan dari dampaknya.
"Dampak dari hoax adalah munculnya kecemasan dan memicu kepanikan publik manipulasi dan kecurangan dapat menjatuhkan," ucap Ken.
Artikel Terkait
Menkopolhukam, Mahfud MD: Putusan Penundaan Pemilu Harus Dilawan
MA Diharapkan Buat Pernyataan agar KPU Bisa Abaikan Putusan Penundaan Pemilu 2024
KPU: Masa Depan Kita Ada di Tangan 60 Persen Pemilih Muda Pemilu 2024, Kok Bisa?
Peran Mahasiswa Dalam Menciptakan Kondusifitas Kamtibmas di DIY
Jadi King Maker Baru di 2024, Pasangan Capres-Cawapres Koalisi Besar Tergantung Jokowi