• Minggu, 24 September 2023

Indonesia Bakal Perketat Kedatangan WNA dari AS dan Turki

- Selasa, 28 September 2021 | 08:00 WIB
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dalam Keterangan Pers mengenai Perkembangan PPKM Terkini, Senin (20/09/2021) sore (Sumber: Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden)
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dalam Keterangan Pers mengenai Perkembangan PPKM Terkini, Senin (20/09/2021) sore (Sumber: Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden)

JAKARTA, pojokmalioboro.com - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menjelaskan bahwa pemerintah akan memperketat kedatangan orang dari Amerika Serikat dan Turki ke Indonesia. Sebabnya, terjadi lonjakan kasus Covid-19 di kedua negara tersebut.

"Kedatangan orang asing juga kami lakukan. Pengetatan untuk orang dari daerah-daerah yang kita anggap punya kecenderungan tinggi atau level 4. Terdapat beberapa negara seperti AS dan Turki, itu dalam kategori cukup tinggi," kata Luhut Senin (27/9/2021).

Walau demikian, Luhut tak merinci bagaimana upaya memperketat kedatangan orang dari dua negara tersebut. Namun ia menegaskan proses karantina bagi orang-orang yang datang dari luar negeri tetap dilakukan selama 8 hari. Ketentuan itu berdasarkan hasil perhitungan epidemiologi untuk menghentikan laju penularan di Indonesia.

Baca Juga: Wakil Ketua MPR, Syarief Hasan: Peroleh Medali Emas Perdana Tim Cricket Putri Papua Bukti Papua Penuh bakat

"Dari hasil epidemiologi itu, 2 hari sudah kelihatan reaksi kalau dia kena varian Delta ini. Jadi kita masih cukup oke mengenai itu," kata Luhut.

Tak hanya itu, kedatangan internasional dari negara dengan kasus Corona rendah juga akan tetap dikarantina. Pemeriksaan nantinya akan dilakukan di tempat karantina masing-masing.

Luhut menambahkan, pemerintah berupaya mengatur lalu lintas penerbangan internasional agar tidak terjadi penumpukan penumpang yang masuk ke dalam negeri.

Baca Juga: Peletakan Batu Pertama Kantor DPD PAN Sleman, Mumtaz Rais: Kalau Sudah Jadi Saya Bakal Sering Nongkrong Disini

Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sendiri mengklaim belum ada varian virus corona baru, yaitu Lambda dan Mu, yang masuk dari luar negeri ke Indonesia. Klaim tersebut pada hasil pemantauan di sejumlah titik masuk Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) ke Indonesia sejak awal Juni lalu hingga Jumat (24/9/2021).

"Belum dilaporkan varian Lambda dan Mu dari negara asal PPLN," demikian pernyataan Kemenkes pada Senin (27/9/2021).

Kemenkes menyatakan, saat ini secara global varian Lambda sudah tercatat dan dilaporkan di sejumlah negara, termasuk Jepang dan Amerika Serikat. Sementara itu, varian Mu dikabarkan sudah menyebar di Jepang, Turki, Korea Selatan, serta AS.

Baca Juga: Insan Pendidikan Yogyakarta Dorong Generasi Muda Kaji Aspek Ilmiah Kelapa Sawit

Kendati demikian, Kemenkes mengklaim bahwa sampai saat ini belum ditemukan varian virus tersebut, bahkan dari negara penyumbang PPLN terbanyak.

"Dari negara asal PPLN terbanyak, Malaysia, Arab Saudi, dan Singapura, belum ditemukan VOI (variant of interest) Lambda dan Mu," imbuh pernyataan Kemenkes. *

Editor: Ibrahim Umar

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X