Soal Pertemuan Megawati-Prabowo-Puan di Istana, Ini Kata Sekretariat Presiden

POJOKMALIOBORO.com - Pihak Istana Kepresidenan angkat bicara soal pertemuan antara Ketua Umum Partai PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua DPP Partai PDI Perjuangan Puan Maharani di Istana Negara, Jakarta, Rabu 17 November 2021.

Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono mengatakan, pertemuan tersebut terjadi ketika Megawati, Prabowo, dan Puan hendak menghadiri pelantikan mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI.

Perbincangan itu terjadi ketika ketiganya menantikan dimulainya acara pelantikan di ruang VVIP Istana.

Baca Juga: Ada Pihak Menolak PPKM Level 3 Saat Libur Nataru, Berikut Kata Satgas Covid-19

"Itu kan saat acara pelantikan Panglima (TNI) di holding VVIP. Itu kan sedang nunggu acara akan dimulai," ujar Heru, Selasa 23 November 2021.

Ketika ditanya apakah pertemuan antara Megawati, Prabowo, dan Puan disengaja atau tidak, Heru tidak memberikan tanggapan.
Dia juga tidak merespons, mengapa Presiden Jokowi tak ikut hadir dalam perbincangan tersebut.

Terpisah, Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Faldo Maldini menyebut, tidak ada yang perlu dipermasalahkan dari pertemuan antara Megawati, Prabowo dan Puan tersebut.

Baca Juga: Maraknya Praktik Kawin Kontrak, Puan Maharani Minta Pemerintah Jamin Perlindungan Terhadap Perempuan

"Saya kira tidak ada yang perlu dipermasalahkan. Semua orang hadir di Istana Negara dengan kapasitas dan relevansinya," tutur Faldo.

"Artis juga sering ke istana, influencer juga, sampai peternak juga ada. Jadi, tidak ada yang aneh," imbuhnya.

Faldo mengatakan, Megawati adalah ketua partai politik dan tokoh senior yang dibutuhkan partisipasinya untuk pemerintahan.

Baca Juga: Pinjol Legal Jumlahnya Terus Menurun, Mulai Keluar dari Pasar sampai Izinnya Dicabut karena Pelanggaran

Adapun Puan merupakan Ketua DPR RI, sedangkan Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan sama-sama berada di pemerintahan.

"Tentu semuanya dalam kapasitas masing-masing," tuturnya.

Saat disinggung mengapa Presiden Jokowi tidak ikut dalam pertemuan yang disebut membicarakan hal politik itu, Faldo menegaskan sudah ada agenda masing-masing.