Opsi Pilpres 2027, Diaspora Indonesia di Luar Negeri: Tidak Sesuai Amanah UUD 1945

- Kamis, 13 Januari 2022 | 13:05 WIB
Ketua Umum Caraka Muda Nusantara, Adhe Nuansa Wibisono (dok.pribadi)
Ketua Umum Caraka Muda Nusantara, Adhe Nuansa Wibisono (dok.pribadi)

POJOKMALIOBORO.com – Pernyataan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia terkait para pengusaha ingin Pilpres 2024 diundur ke 2027 mendapatkan tanggapan dari diaspora Indonesia di luar negeri.

Menteri Bahlil menyatakan, kondisi ekonomi masih babak belur karena pandemi Covid-19, oleh karena itu pemulihan ekonomi lebih penting daripada momentum pergantian Presiden.

Ketua Umum Caraka Muda Nusantara, Adhe Nuansa Wibisono menyatakan, ketidaksepakatan diaspora Indonesia dalam usulan penundaan Pilpres tersebut. Caraka Muda Nusantara adalah organisasi diaspora pelajar Indonesia yang berkedudukan di Turki.

Baca Juga: Program Migor 14 Ribu, Mendag: Langkah Konkret Pemerintah Jaga Stabilitas Harga Bahan Pokok

"Caraka Muda melihat opsi pengunduran pilpres 2027 tidak sesuai dengan amanah konstitusi UUD 1945 yang mengatur masa jabatan presiden lima tahun maksimal dua periode dan akan berakhir di tahun 2024," ujar Mahasiswa Doktoral Turkish National Police Academy tersebut pada Rabu 12 Januari 2022 di Ankara, Turki.

Wibisono mengomentari pernyataan Menteri Bahlil terkait pengusaha membutuhkan stabilitas dan kepastian dalam pemulihan ekonomi yang terkesan kontradiktif.

"Narasi perpanjangan masa jabatan Presiden justru dapat mengganggu stabilitas dan memunculkan kegaduhan politik baru, apabila diusulkan menjadi rencana amandemen UUD 1945 di parlemen," ungkapnya.

Baca Juga: Fraksi di DPR Perlu Dihapus, Fahri: DPR Dikendalikan Orang-orang Dibalik Layar

Alumnus Universitas Gadjah Mada tersebut menilai yang paling penting adalah menjaga kepercayaan publik terhadap kinerja pemerintahan Jokowi terutama di akhir masa jabatan periode kedua kepemimpinannya.

"Saat ini yang paling penting dilakukan adalah masyarakat memiliki persepsi dan memori baik terhadap prestasi kepemimpinan Presiden Jokowi. Bahwa, Pak Jokowi memberikan legacy yang baik selama masa pemerintahannya seperti pembangunan infrastruktur, pemerataan kesejahteraan, omnibus law, penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi," ungkapnya.

Caraka Muda Nusantara kemudian menilai pada pilpres 2024 Indonesia membutuhkan suksesor kepemimpinan yang memiliki kapabilitas dalam penanganan ekonomi, apalagi di tengah masa pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.

Baca Juga: Baliho Raksasa Setinggi 22 Meter di Sleman Ambruk, Akibat Angin Kencang

"Seperti yang dilihat di pengalaman banyak negara, kapabilitas dalam penanganan ekonomi menjadi kriteria kunci yang dibutuhkan oleh Indonesia dalam Pilpres 2024," katanya.

"Figur-figur nasional yang memiliki dukungan kuat partai politik, jam terbang tinggi dalam pemerintahan dan keahlian dalam penanganan ekonomi menjadi kandidat capres yang layak dipertimbangkan menjadi pemimpin Indonesia berikutnya," pungkas Wibisono. *

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari PojokMalioboro.com. Mari bergabung di Grup Telegram "News Room PojokMalioboro.com", caranya klik link https://t.me/newsroom_pojokmalioboro, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel

Halaman:

Editor: Putri Susanti

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Rapat Pimpinan Daerah DPD JAMAN DIY, Ini yang Dibahas

Minggu, 1 Oktober 2023 | 06:23 WIB
X