POJOKMALIOBORO.com - Mulai kemarin Senin 14 Februari hingga Rabu 16 Februari 2022, Komisi II DPR RI melaksanakan Fit and Proper Test calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia (Bawaslu RI) masa jabatan 2022-2027.
Anggota Komisi II DPR RI Mardani Ali Sera menganggap kompetensi, integritas dari calon keanggotaan KPU dan Bawaslu sangat penting dipertimbangkan.
"Ketika memiliki integritas maka itu yang harus dipilih," ujar Mardani, Selasa 15 Februari 2022 dalam cuitan akun twitternya @MardaiAliSera.
Baca Juga: Pemerintah AS Larang Warganya ke Indonesia, Ada Apa?
Hal yang tidak kalah penting menurut Politisi PKS ini adalah kapasitas, kompetensi, dan kualitas, bukan dari latar belakang.
"Harapannya, kita bisa menjadikan KPU dan Bawaslu yang inklusif, berkualitas, dan berintegritas. Sehingga demokrasi yang baik dapat terwujud," kata Mardani.
"Selain itu, independensi KPU dan Bawaslu adalah syarat mutlak demi terciptanya Pemilu yang memanusiakan manusia, jurdil, dan berpihak kepada rakyat. Pemilu serentak dengan rentang waktu yang panjang membutuhkan semangat dan kesehatan jiwa raga terutama dalam bersikap berasas adil dan independen," tambahnya.
Baca Juga: Sinopsis Drama Korea Twenty Five Twenty One, Ada Kim Tae Ri dan Nam Joo Hyuk Lho
Mardani juga menilai perlunya anggota KPU dan Bawaslu yang kuat soal detail serta rencana dalam menjawab berbagai tantangan kompleksitas Pemilu 2024.
"Ketika fit and proper test, calon harus sudah berbicara mengenai detail, implikasi teknis tahapan terutama saat pemilu dan pilkada dilakukan pada tahun yang sama dan tahapan yang bersamaan," tandasnya.
Mardani juga mendukung keterwakilan perempuan minimal 30 persen di KPU maupun Bawaslu untuk pemilihan umum serentak tahun 2024.
Baca Juga: 6 Tips Perpanjang Umur Baterai Poco M3 Pro 5G
Keterwakilan perempuan yang nyata dalam demokrasi ini sangat diperlukan untuk melengkapi arah pembangunan dan menyempurnakan formasi kebijakan yang berkualitas yang mengedepankan keadilan dan kesejahteraan.
"Fraksi PKS senantiasa berupaya untuk menjalin komunikasi dengan seluruh pihak di DPR agar komposisi komisioner di lembaga penyelenggara pemilu sesuai dengan yang diharapkan. Sementara di Komisi II, akan memperhatikan keterwakilan perempuan sejalan dengan menelaah kemampuan dan kapasitas dari masing-masing calon komisioner," pungkasnya. *
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari PojokMalioboro.com. Mari bergabung di Grup Telegram "News Room PojokMalioboro.com", caranya klik link https://t.me/newsroom_pojokmalioboro, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel
Artikel Terkait
Opsi Pilpres 2027, Diaspora Indonesia di Luar Negeri: Tidak Sesuai Amanah UUD 1945
Pelantikan Ketua DPC PKS se-Kota Yogyakarta, Proses Regenerasi Kepemimpinan
Jadwal Pemilu 2024 Sudah Disepakati, Mardani: Ada Beberapa Hal yang Perlu Dibereskan
Rakernas I, Sahabat Ganjar Mendukung Perpres BRIN dan IKN Nusantara
Partai Gelora Ajak Gus Yahya dan NU Fokus pada Agenda Pemberdayaan Umat