Kenali Modus-modus Kejahatan Pencurian Data Pribadi dan Cara Menghindarinya

POJOKMALIOBORO.com - Maraknya kejahatan pencurian data pribadi membuat kita sebagai pengguna kecanggihan teknologi kekinian harus lebih berhati-hati dalam memberikan ataupun menyimpan data pribadi melalui gawai yang kita pakai sehari-hari.

Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo RI) melalui akun instagram resminya @kemenkominfo pada Selasa 23 November 2021 mengajak kita untuk mengenali modus-modus kejahatan pencurian data pribadi (Social Engineeering).

Disebutkan, kejatahan tersebut memanipulasi diri kita dengan teknik manipulasi psikologi, agar individu atau grup mau melakukan sesuatu atau menyerahkan informasi tertentu secara sukarela.

Baca Juga: Sejarah Peringatan Hari Guru Nasional

Beberapa teknik manipulasi psikologi yang kerap digunakan:

1. Menelepon dan mengaku sebagai customer service/staf dari instansi bidang keuangan ataupun yang mengatasnamakan perusahaan

2. Meminta data pribadi

3. SIM Swap fraud (menukarkan SIM Card pelaku dengan nomor target)

Baca Juga: Profil dan Perjalanan Karir Choi Tae Joon, Calon Suami Park Shin Hye

4. Mengirim link tautan melalui aplikasi pesan atau email yang mengarahkan ke website phising ataupun aplikasi untuk penyalahgunaan data pribadi.

Dikatakan juga dalam akun instagram resmi Kemenkominfo tersebut, bahwa para pelaku kejahatan pencurian data memanfaatkan dan mendapatkan data pribadi kita untuk mendapat berbagai akses ilegal seperti rekening Bank, dompet digital hingga mendaftarkan aplikasi-aplikasi ilegal seperti pinjaman uang ilegal dengan mengatasnamakan data pribadi kita.

Lantas bagaimana cara menghindarinya, supaya kejatan pencurian data pribadi tidak menimpa diri kita. Ada beberapa hal yanh bisa dilakukan, diantaranya:

Baca Juga: Profil, Karir dan Deretan Daftar Film yang Pernah Diperankan oleh Park Shin Hye

1. Jangan mudah tergiur dengan hal-hal yang sedang tren, pikirkan baik-baik sebelum kita mengikuti tren tersebut, karena bisa saja data pribadi kita disalahgunakan

2. Jangan sebar atau memberikan data pribadi kita kepada siapapun yang mengaku dari pihak tertentu