POJOKMALIOBORO.com - Pakar Kaspersky telah menemukan adanya serangkaian serangan oleh aktor ancaman persisten tingkat lanjut (APT) BlueNoroff terhadap perusahaan kecil dan menengah di seluruh dunia, yang mengakibatkan kerugian Cryptocurrency besar bagi para korban.
Kampanye tersebut dijuluki sebagai SnatchCrypto, ditujukan untuk berbagai perusahaan yang berkecimpung dalam industri cryptocurrency dan kontrak pintar, DeFi, Blockchain, dan industri FinTech.
Dalam kampanye terbaru BlueNoroff, penyerang secara halus memanfaatkan kepercayaan karyawan yang bekerja di perusahaan yang ditargetkan dengan mengirimkan mereka backdoor Windows berfitur lengkap dengan fungsi pengawasan yang berkedok "kontrak" atau file bisnis lainnya.
Baca Juga: Pengaduan Layanan Kelistrikan Melalui PLN Mobile, Begini Caranya
Untuk meraup dompet kripto korban, penyerang telah mengembangkan sumber daya yang luas dan berbahaya seperti infrastruktur kompleks, eksploitasi, implan malware.
BlueNoroff merupakan bagian dari grup Lazarus yang lebih besar, dan menggunakan struktur lebih beragam hingga teknologi serangan yang canggih.
Grup APT Lazarus dikenal karena serangan terhadap bank dan server yang terhubung ke SWIFT, dan bahkan terlibat dalam pembuatan perusahaan palsu untuk pengembangan perangkat lunak Cryptocurrency.
Baca Juga: Pemerintah Mulai Berlakukan Kebijakan Minyak Goreng Rp 14.000 Per Liter
Klien yang tertipu kemudian menginstal aplikasi yang tampak sah dan, setelah beberapa saat mereka menerima pembaruan backdoor.
Sekarang, cabang Lazarus ini telah beralih ke penyerangan terhadap startup Cryptocurrency. Karena sebagian besar bisnis Cryptocurrency adalah perusahaan rintisan kecil atau menengah, mereka tidak dapat menginvestasikan banyak biaya ke dalam sistem keamanan internal mereka.
Artikel Terkait
Kaleidoskop 2021: Smartphone, Chipset dan Seputar Fitur Baru Teknologi
Teknologi VR dan AR di Bidang Pendidikan Kesehatan, Kini Kegiatan Pembelajaran Tidak Lagi Terhambat
10 HP Harga 3 Jutaan Terbaik 2021: Redmi Note 10 Pro, POCO X3 Pro, Samsung A32
Simak 5 Tips dari Kominfo Cara Searching di Google
Penguasa Smartphone RI Berganti, Bukan Vivo atau Samsung, Tapi Ini